MEDIA AN NUUR─Para tokoh masyarakat Sidowayah memutuskan memperbaiki jalan berlubang yang selalu tergenang ketika musim hujan. Jalan itu berlokasi di utara rumah Pak Amat Sumardi. Kondisi jalan yang membahayakan pengendara itu membuat prihatin banyak orang. Warga mengeluhkan, tapi solusi tak kunjung didapatkan.
Status jalan tersebut adalah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukoharjo, sehingga Dana Desa tak bisa digunakan untuk memperbaikinya. Para tokoh masyarakat berencana memperbaiki dengan cara swadaya. Takmir Masjid An Nuur telah bersedia menalangi biaya terlebih dahulu. Sambil jalan, akan meminta bantuan donasi dari warga.
Kondisi jalan berlubang setelah air surut |
Rencana awal, akan dilakukan perbaikan selokan air di utara jalan. Selokan tersebut penuh tanah dan taludnya terlalu rendah hingga air dari arah pegunungan Taruwongso meluncur langsung membanjiri jalan kala hujan mengguyur.
Perencanaan rehab jalan ini memang hanya spontanitas dari warga, terutama RT 01/06 dan RT 02/06 yang langsung ketempatan lokasi jalan. Utara jalan wilayah RT 02/06 dan selatan jalan wilayah RT 01/06. Tak sempat membentuk kepanitiaan. Hanya obrolan bersama usai Salat Jumat pada 9 Desember 2022 di lokasi jalan tergenang, lalu memutuskan memulai rehab jalan.
Pak Muhlisin bertugas menghubungi supplier material dan tenaga tukang. Pak Wakhid bertugas menerima dana dari para donatur sekaligus mengurus pengeluaran dana. Tak ada istilah ketua panitia, sekretaris, bendahara, dan lainnya. Semua berjalan apa adanya, berperan sesuai kemampuan masing-masing.
Para dermawan satu per satu menyerahkan amal jariahnya melalui Pak Wakhid. Material berdatangan sesuai kebutuhan. Sebagai tukang baku ditunjuk Pak Mulyono dari RT 02/06. Dibantu Pak Parmo (RT 01/07), Pak Sugiman (RT 01/07), Pak Handono (RT 01/06), Pak Heri Susanto (RT 02/06), dan Pak Sarkawi (RT 02/06).
Warga yang bergotong royong semula hanya dari RT 01/06 dan RT 02/06. Namun akhirnya juga meminta bantuan dari warga RT 01/07 dan RT 03/06. Pak Tarto (Kepala Takmir Masjid) juga selalu hadir di lokasi perbaikan jalan. Pak Kepala Dusun Muhammad Ismail juga terlihat beberapa kali mendatangi warganya yang sedang bergotong royong.
Perbaikan saluran pembuangan air |
Pekerjaan awal memang menormalisasi saluran air, namun pada praktiknya pengecoran jalan berlubang juga tetap dilakukan secara spontan. Mesin molen yang digunakan adalah milik Pak Tri Harjono dari RT 01/07 secara cuma-cuma. Makanan kecil juga berdatangan dari warga yang peduli. Ada yang mengirim gorengan, kerupuk, buah, dan sebagainya. Pekerjaan ini benar-benar swadaya dan bersama-sama.
Persiapan pengecoran jalan |
Pengeluaran dana selalu diimbangi pemasukan dari para donatur, baik dari warga Sidowayah di kampung maupun yang sedang berada di perantauan. Sampai tulisan ini diposting, pekerjaan jalan belum selesai secara penuh. Maka, laporan keuangan belum bisa disusun. Sekadar informasi, rehab sudah menggunakan dana lebih dari 13 juta, sementara pemasukan dari donatur sudah mencapai angka 11 juta rupiah. Ini belum angka final.
Imbauan kepada warga Sidowayah, diharapkan partisipasi dengan amal jariah terbaiknya untuk perbaikan jalan demi kepentingan masyarakat banyak. Dana yang dihimpun digunakan untuk perbaikan saluran air dan jalan yang akan mengalirkan pahala jariah selama jalan masih dimanfaatkan orang. Peluang beramal masih terbuka lebar. Demikian, semoga bermanfaat.