MEDIA AN NUUR─Jumat, 9 Desember 2022, bakda Isya di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige, kembali dilaksanakan pengajian rutin malam Sabtu. Diselenggarakan oleh Korps Mubaligh Muhammadiyah Cabang Weru. Malam ini kajian disampaikan oleh Ustaz Khoierul Umam mengangkat tema tentang tauhid dalam kehidupan muslim.
Dengan tauhid, kita mestatuskan diri kita menjadi hamba Allah (abdullah), menjadi seorang muslim. Kalimat tauhid adalah pembeda antara hamba Allah dan bukan hamba Allah, antara waliyullah dan selain Allah. Pembeda muslim dengan yang bukan muslim.
Ustaz Khoeirul Umam sampaikan tentang tauhid |
Ajaran tauhid adalah ajaran yang dibawa oleh seluruh Nabi dan Rasul yang diutus Allah sejak Nabi Adam As hingga Nabi Muhammad ﷺ. Kebanyakan Nabi diutus kepada Bani Israil yang mempunyai karakter pembangkang.
Dalam kisah Nabi Musa As, ada perintah kepada Bani Israil untuk menyembelih sapi. Ternyata dalam perkembangannya, mereka mempertanyakan warna sapinya, mempertanyakan ciri khusus sapinya, dan sebagainya. Karena banyak tanya atas perintah itu akhirnya mereka kesulitan mencari sapi tersebut.
وَمَاۤ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْۤ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنَاۡ فَا عْبُدُوْنِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku maka sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 25)
Ayat di atas menegaskan bahwa seluruh Rasul yang diutus membawa ajaran tauhid, yakni kalimat Laa Ilaaha Illallah, persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah. Hanya syari'at yang dibawa berbeda-beda menyesuaikan kondisi pada zamannya.
Laa ilaaha artinya tidak ada sesembahan. Illallah artinya kecuali Allah. Tauhid adalah ideologi. Islam sebagai seperangkat ideologi yang berkeyakinan bahwa Islam harus menjadi pedoman bagi segala segi kehidupan manusia, baik sosial, ekonomi, politik, budaya, serta kehidupan pribadi.
Di dunia kita banyak mengenal ideologi atau -isme di antaranya komunisme, fasisme, kapitalisme, sosialisme, dan sebagainya. Isme-isme itu bahkan berkembang bagaikan sebuah agama baru. Syarat agama: ada yang disembah, adab kitab suci, ada nabinya, ada kiblatnya, ada umatnya, dan ada hari rayanya. Dan isme-isme itu sudah mendewakan ajarannya.
Sebagai muslim maka kita harus benar-benar menjadikan Allah sebagai ilah. Makna ilah berarti entitas mutlak yang disembah, yang dicintai lebih dari apa pun, yang dihormati dan dimuliakan.
Kalimat tauhid bisa untuk menyelesaikan semua problema hidup manusia. Dalam sejarah, Nabi Muhammad ﷺ dengan ajaran Islam mampu melepaskan Mekah dari kuasa imperium Romawi dan Persia. Dalam berbagai bidang, baik politik, ekonomi, sosial, dan budaya, Rasulullah ﷺ dengan nilai tauhid berhasil menyelesaikan semua persoalan itu.
Dalam menyelesaikan persoalan bangsa Arab ketika itu, Rasulullah ﷺ menanamkan tauhid sehingga setiap pribadi memiliki konsekuensi iman dan ibadah. Konsekuensi hukum berlandas tauhid membereskan masalah kenegaraan. Konsekuensi tauhid juga menyelesaikan masalah akhlak dan pemikiran. Demikian hebatnya nilai ajaran tauhid bagi hamba Allah.