NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Keutamaan Sedekah Bagai Anak Kuda Dirawat Hingga Sebesar Gunung

MEDIA AN NUUR─Senin, 5 Desember 2022. Pengajian malam Selasa di Masjid An Nuur Sidowayah di bawah asuhan Ustaz Danuri, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngreco. Pertemuan diawali dengan membaca bersama Surat Al Fatihah dan melanjutkan tilawah Surat Al Jasiyah (45) ayat 14 sampai 22.

Malam ini, Ustaz Danuri menyampaikan anjuran bersedekah. Diawali dengan membacakan sebuah hadis. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ وَإِنَّ اللهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهَا كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فُلُوَّهُ حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ

Barangsiapa yang bersedekah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik, sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya lalu mengembangkannya untuk pemiliknya sebagaimana seseorang merawat anak kudanya hingga ia menjadi seperti gunung yang besar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan sedekah
Ustaz Danuri sampaikan keutamaan sedekah

Allah mengibaratkan sedekah kita meski sebutir kurma akan diterima dengan tangan kanan-Nya dan dikembangkan seperti anak kuda yang dirawat hingga besarnya seperti gunung. Tak terbayang jika kita bersedekah lebih dari sekadar sebutir kurma. Allah juga menegaskan hanya menerima sedekah yang baik saja, dari hasil usahanya sendiri.

Dengan mengetahui sedemikian besar keutamaan sedekah, maka sebagai umat Islam sudah seharusnya kita berlomba dalam bersedekah. Sedekah diberikan kepada orang lain, namun pada hakikatnya akan kembali pada kita dengan berkembang menjadi sangat banyak berupa pahala di sisi Allah.

ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻣَﺎﻟِﻰ ﻣَﺎﻟِﻰ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﻟِﻪِ ﺛَﻼَﺙٌ ﻣَﺎ ﺃَﻛَﻞَ ﻓَﺄَﻓْﻨَﻰ ﺃَﻭْ ﻟَﺒِﺲَ ﻓَﺄَﺑْﻠَﻰ ﺃَﻭْ ﺃَﻋْﻄَﻰ ﻓَﺎﻗْﺘَﻨَﻰ ﻭَﻣَﺎ ﺳِﻮَﻯ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﻬُﻮَ ﺫَﺍﻫِﺐٌ ﻭَﺗَﺎﺭِﻛُﻪُ ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ

Hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim)

Dari hadis di atas, sesungguhnya harta benda hanya akan dinilai dalam 3 macam jenisnya. Pertama, yang dimakan. Yang kedua, yang dikenakan. Dan yang ketiga, yang diberikan (disedekahkan). Yang dimakan akan sirna, yang dipakai akan usang. Sementara yang disedekahkan itulah yang sebenarnya berhasil dikumpulkannya. Selain ketiganya, maka yang tersisa adalah harta yang ditinggalkan (diwariskan) pada anak turun kita.

Dengan mempelajari hadis tentang keutamaan sedekah, semoga kita terhindar dari sifat bakhil. Bakhil akan menjauhkan kita dari Allah, menjauhkan dari manusia lain, dan mendekatkan dengan neraka. Semoga Allah ﷻ melindungi kita dari sifat bakhil tersebut.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822