NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Bagaimana Menyikapi Orang yang Meminta dengan Menyebut Nama Allah, Haruskan Dipenuhi?

MEDIA AN NUUR─Senin, 28 November 2022. Pengajian malam Selasa di Masjid An Nuur Sidowayah di bawah asuhan Ustaz Danuri, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngreco. Pertemuan diawali dengan membaca bersama Surat Al Fatihah dan memulai Surat Al Jasiyah (45) ayat 1 sampai 13.

Pengajian malam Selasa
Ustaz Danuri sampaikan tentang orang meminta dengan nama Allah

Malam ini, Ustaz Danuri menyampaikan tentang bagaimana menyikapi orang yang meminta dengan nama Allah. Hal ini ada disebutkan dalam sebuah hadis.

مَنْ سَأَلَ بِاللَّهِ فَأَعْطُوهُ، وَمَنِ اسْتَعَاذَ بِاللَّهِ فَأَعِيذُوهُ، وَمَنْ دَعَاكُمْ فَأَجِيبُوهُ، وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ، فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ

Barangsiapa yang meminta dengan menyebut nama Allah maka berilah; barangsiapa yang meminta perlindungan dengan menyebut nama Allah maka lindungilah; barangsiapa yang mengundangmu maka penuhilah undangannya; dan barangsiapa yang berbuat kebaikan kepadamu maka balaslah kebaikan itu (dengan sebanding atau lebih baik), dan jika engkau tidak mengapatkan sesuatu untuk membalas kebaikannya maka doakan dia sampai engkau merasa yakin bahwa engkau telah memblasa kebaikannya.” (HR. Abu Daud, An-Nasa’i)

Ketika ada orang datang pada kita dan meminta pertolongan atau perlindungan sampai dia menyebut nama Allah ﷻ demi meyakinkan, maka kita diperintahkan untuk menolong dan melindunginya.

Ini adalah bentuk pengagungan kita terhadap tauhid, bentuk kita mengagungkan Allah ﷻ. Tatkala seseorang meminta sesuatu kepada kita dengan menyebut nama Allah ﷻ kita memberikan apa yang dia minta selama kita mampu.

Contoh ketika ada yang meminta makanan dengan mengatakan demi Allah bahwa ia belum makan sekian waktu. Maka kita harus memberikan makanan yang dimintanya. Kalau ia berdusta maka itu urusan dia dengan Allah.

Ulama menyebutkan bahwa perkara semacam ini dilihat dari dua kondisi. Jika orang tersebut hanya sesekali meminta dengan menyebut nama Allah, maka ketika kita bisa hendaknya memberikan. Sementara jika orang tersebut selalu menyebut nama Allah ketika meminta, maka kita boleh mengabaikannya.

Kondisi pertama yang hanya sesekali meminta dengan nama Allah, tapi permintaannya dalam rangka maksiat maka kita harus menolaknya. Jika permintaannya pada perkara yang merupakan haknya maka memenuhi permintaannya adalah wajib, misal ia menagih uang yang kita pinjam dengan mengatakan demi Allah kita harus mengembalikan sekarang, maka kita harus lekas mengembalikannya.

Jika permintaan orang tersebut pada perkara yang jika kita penuhi maka kita merasa berat, dan memberi mudharat kepada kita, maka tidak perlu untuk kita turuti.

Intinya, kita dianjurkan memenuhi permintaan pada orang yang datang dengan menyebut nama Allah. Hal ini tidak berlaku bagi orang yang suka dan selalu meminta dengan mengobral nama Allah.

Hadis di atas juga menganjurkan menghadiri undangan saudara kita dan membalas kebaikan orang dengan kebaikan yang sepadan atau mendoakannya.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822