MEDIA AN NUUR─Marilah sekuat tenaga menjaga keistimewaan hari Jumat, berusaha istikamah untuk berangkat Salat Jumat dan jangan sampai didahului khatib naik mimbar. Istimewakan hari Jumat dengan berangkat awak waktu, jangan hanya berpikir yang penting berangkat telat tidak apa-apa.
Ustaz Bejo Widyatmoko ingatkan agar tak terbiasa terlambat Salat Jumat |
Sunah ketika berjumpa dengan sesama umat Islam adalah mengucapkan salam. Amalan kecil ini bisa kita lakukan setiap saat. Keutamaan salam adalah menggugurkan dosa-dosa sebagaimana gugurnya daun. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا لَقِيَ الْمُؤْمِنَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَأَخَذَ بِيَدِهِ فَصَافَحَهُ تَنَاثَرَتْ خَطَايَاهُمَا كَمَا يَتَنَاثَرُ وَرَقُ الشَّجَرِ
“Jika seorang mukmin bertemu dengan mukmin yang lain, ia memberi salam padanya, lalu meraih tangannya untuk bersalaman, maka berguguranlah dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon.” (HR. Ath Thabrani)
Salam akan mengeratkan silaturahim sesama umat Islam. Menjadikan hubungan yang harmonis dengan tetangga sekitar. Ditambah lagi dengan murah senyum, sebagai sebuah sedekah yang paling mudah yang bisa kita terapkan setiap saat. Sekedar memasang muka yang cerah saja sudah dihitung kebaikan dalam Islam.
لا تَحْقِرَنَّ مِنَ المَعروفِ شيئًا، ولو أنْ تَلْقَى أخاكَ بوَجْهٍ طَلْقٍ
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun itu berupa cerahnya wajahmu terhadap saudaramu.” (HR. Muslim)
Dalam Al-Qur'an juga disebutkan bahwa salam sebagai penghormatan kepada orang lain dan wajib hukumnya untuk menjawab salam. Menjawab salam adalah bentuk balasan penghormatan yang sepadan.
وَاِ ذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَ حْسَنَ مِنْهَاۤ اَوْ رُدُّوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا
“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (penghormatan itu yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS. An-Nisa' 4: Ayat 86)
Kebiasaan menyebarkan salam merupakan bentuk saling mencintai kepada sesama. Juga merupakan wujud keimanan kita dan dengannya akan membawa ke surga. Simak hadis berikut ini.
لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Sementara itu, tidak akan sempurna iman kalian hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjuki kalian pada sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)
Marilah dengan menyebarkan salam kita bina kerukunan dan rasa cinta. Mengokohkan kedekatan di antara kaum muslimin dan menjadi syiar yang bisa dilihat para pemeluk agama lain. Menyebarkan salam juga akan melatih jiwa senantiasa rendah hati.
Ringkasan khotbah Jumat, 18 November 2022 di Masjid An Nuur Sidowayah yang disampaikan oleh Ustaz Bejo Widyatmoko. Diringkas dari hasil rekaman suara.