NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Film Pendek “Seragam Muktamar” Potret Drama Persiapan Ibu-Ibu Aisyiyah Penggembira Muktamar 48 Solo

MEDIA AN NUUR─Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo diramaikan juga dengan pemutaran film pendek berjudul “Seragam Muktamar”. Film bertema muktamar ini merupakan film lepas yang disutradarai oleh Budi “Tobon” Arifianto.

Seragam Muktamar

Trailer film pendek ini sudah diunggah di Youtube Muhammadiyah Channel pada 15 November 2022 dan memancing rasa penasaran para pemirsanya. 

Film berdurasi 21:14 menit ini mengisahkan tentang persiapan sekelompok pengajian ibu-ibu Aisyiyah yang hendak berangkat ke muktamar di Solo. Mereka rencananya berangkat dengan mengenakan seragam. Pembuatan seragam dipercayakan kepada Bu Hanifah, salah satu anggota pengajian yang juga pengusaha jahitan yang terdampak pandemi Covid-19 sehingga karyawannya dirumahkan semua.

Bu Sifa selaku koordinator, telah menyerahkan uang untuk menjahitkan seragam muktamar tersebut. Namun, ternyata drama keluarga mewarnai, hingga dana yang seharusnya untuk biaya jahit terpakai! Dan akhirnya, tiba hari keberangkatan ke Solo, hanya sebagian ibu-ibu yang mengenakan seragam karena sisanya belum jadi.

Film ini mengajarkan banyak pembelajaran meski durasinya sangat singkat. Di antaranya tentang menjaga amanah yang dipercayakan orang. “Ini bukan soal duit, Bu, tapi soal amanah,” cetus Bu Sifa pada Bu Hanifah di dalam bus yang melaju.

Di sisi lain, ada pelajaran tentang bagaimana menutup aib saudara sesama muslim dan tidak menyebarkannya. Kata Bu Ustazah, “Dan kita juga enggak boleh mengungkit-ungkit, menyebutkan, aib sesama muslim.”

Ada juga disinggung tentang tanggung jawab suami dalam keluarga. Suami berkewajiban mencukupi kebutuhan keluarga, bekerja tak sepantasnya menyimpan uang untuk diri sendiri. Jika tidak, bisa saja kejadian seorang istri pontang-panting mencari utangan kepada orang lain padahal di satu sisi suaminya berpenghasilan cukup.

Kita juga belajar bagaimana saling memaafkan kesalahan orang lain. Dalam hubungan persaudaraan sesama umat Islam, bahkan dalam lingkaran pengajian pun akan ada yang namanya konflik. Dengan itu, akan mendewasakan cara berpikir kita.

Film ini berhasil memotret semangat ibu-ibu Aisyiyah untuk meramaikan muktamar meski hanya sebagai penggembira. Bahkan rela iuran untuk membuat seragam hingga bawa ongkos sendiri ke Solo. Sebagai ibu-ibu yang hidup di tengah masyarakat, mereka adalah manusia yang tak lepas dari berbagai persoalan hidup.

Sebelum berangkat ke Solo, ibu-ibu Aisyiyah dalam film pendek ini telah melakukan vaksin booster Covid-19 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. “Sudah fasilitasnya lengkap, bersih, ramah-ramah lagi dokternya,” kata Bu Ustazah. Dilanjutkan dengan nada bercanda, “Saya aja kalau belum nikah, mau lho dinikahi salah satu dokter itu.”

Menurut informasi, film ini diputar perdana saat pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo. Bagi kita yang tak berkesempatan ikut menyaksikannya di sana, tenang saja karena sudah ada di Youtube. Berikut ini film “Seragam Muktamar” seutuhnya, yang sudah diunggah pada 19 November 2022. Tonton sampai selesai dan dapatkan kejutan di endingnya.

Film pendek “Seragam Muktamar” disutradarai oleh Budi “Tobon” Arifianto. Pemerannya adalah Putri Kirana (Bu Hanifah), Annisa Hartami (Bu Sifa), Puput Sumiartini (Bu Wanti), Dinar Ross (Bu Yati), Maychelina Anis (Maisaroh), Carolus Toro (Harto), Bimo Sidarta (Bardi), Siti Nur Rohmah (Ustazah), dan Bachtiar Dwi Kurniawan (Panitia Rombongan).

Skenario film ditulis oleh Bagus Sumartono. Soundtrack-nya menggunakan lagu Derap Berkemajuan, theme song Muktamar Muhammadiyah ke-48. Lokasi pengambilan gambar adalah di Masjid At-taraqqub Blawong, Omah Sawah BODEH, SPBU UAD, dan di dalam bus saat perjalanan. Film yang menghibur, inspiratif, dan mencerahkan.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

Click here for comments 33 comments:

  1. Saya malah penasaran sama jalan ceritanya di video. Langsung nonton ini mah :D

    BalasHapus
  2. Film ini cirinya orang kampung dan emak-emak yang suka ngerumpi. Tapi, endingnya bagus banget, ada masalah pasti ada penyebabnya.

    BalasHapus
  3. Film yang sangat bagus, mengajarkan tentang amanah dan tanggung jawab. Jadi pengen nonton langsung saja . Akting nya juga natural dan bagus

    BalasHapus
  4. Baca sinopsisnya jadi penasaran oengen nonton filmnya. Sepertinya menarik dan punya banyak pesan di dalamnya. thank you kakk

    BalasHapus
  5. Bagus ya filmnya, saya juga pernah liat tp baru masuk ke intronya...jd nambah ilmu terutama kita sbg muslim. Mksh sharingnya

    BalasHapus
  6. Filmnya keren banget, banyak sekali hikmah yang bisa diambil.

    BalasHapus
  7. Durasi filmnya singkat, tapi pesan yang disampaikan banyak juga, ya. Selesai baca tulisan ini, langsung nonton filmnya. Dialognya menambah pengetahuan saya tentang kosakata bahasa Jawa. Endingnya juga bikin gemes...gemes gimana gitu, wqwqwq

    BalasHapus
  8. Filmnya Bagus bangt, banyak yang bisa diambil hikmahnya kebetulan saya mahasiswa muhammadiyah

    BalasHapus
  9. Filmnya bagus memberi banyak pelajaran dan menguatkan semangat ibu ibu Aisyiyah

    BalasHapus
  10. Aku suka sama film pendek. Ga butuh waktu lama buat nonton. Jadi pinisirin nie sama film pendek yang satu ini. Kebayang dong obrolan ala emak2. wkwkwk

    BalasHapus
  11. Muhammadiyah ini banyak membuat inovasi-inovasi keren untuk mengajarkan masyarakat nilai kebaikan. Salah satunya film pendek ini.. Semoga di muktamar berikutnya ada lagi filmnya

    BalasHapus
  12. Film memang bisa jadi salah satu acuan untuk mengambil pelajaran hidup ya, Pakdee. Dengan begitu, mesti pandai-dalam memilih film. Salah satunya film pendek yang dibahas Pakdee ini. Aku jadi tertarik untuk menonton kalau pesan-pesannya dam seperti itu. Terima kasih rekomendasiannya,Pak Dee.

    BalasHapus
  13. wah sarat makna banget ya filmya, emang sesungguhnya obrolan para ibu-ibu kalau kumpul nih suka berfaedah hihi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asal gak kebanyakan ngerumpiin orang ya. Hehehe.

      Hapus
  14. Masya Allah,film keren yang bay menceritakan kejadian dalam keseharian hingga pada perjuangan ibu-ibu Aisyiyah buat ikut hadir ke Mukhtamar di Solo. Kudu nonton nih.

    BalasHapus
  15. Saya tahu betul gimana excitednya ibu-ibu Aisyiyah ini. Soalnya ibu saya juga ikut grup pengajian dan senang bikin seragam. Banyak banget seragam mereka dan warna-warni. Hehehe. Betul kata Bu Sifa, "Ini bukan soal duit, tapi soal amanah."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Memang pada demen bikin seragam.

      Hapus
  16. Wah, wajib ditonton nih filmnya Bang. Seru kalau dilihat dari premis ceritanya. Sisi dakwah dan realitasnya bercampur jadi satu. Menurut Teddy 21 menit untuk sebuah film pendek sudah termasuk panjang. Semoga berkesempatan menyaksikannya.

    Terima Kasih Bang.

    BalasHapus
  17. Keren ,ini baru ibu-ibu yang kece. Bukan nge gosip dan lain-lain. Sukses terus.. Film nya mendalam banget

    BalasHapus
  18. Lho aku kok malah belum nonton ini wkwkwkw ketinggalan kereta bangettt, otw ke youtubenya habisniiii

    BalasHapus
2907636960708278822