MEDIA AN NUUR─Kamis, 3 November 2022. Warga Sidowayah RT 01 RW 06 menghadiri pengajian rutin 2 pekanan yang malam ini bertempat di rumah Bapak Walidi-Ibu Sri Rahayu.
Pengajian dibuka dengan basmalah oleh Pak RT sekaligus pembawa acara. Pembacaan Al-Qur'an dipimpin Pak Ibnu Ka'ab melanjutkan Surat Al Mu'min (40) ayat 38 sampai 50.
Ustaz Fauzan ingatkan tujuan manusia diciptakan |
Inti pengajian disampaikan oleh Ustaz Fauzan. Dimulai dengan membacakan salah satu ayat Al-Qur'an tentang tujuan penciptaan jin dan manusia agar beribadah.
ÙˆَÙ…َا Ø®َÙ„َÙ‚ْتُ ٱلْجِÙ†َّ ÙˆَٱلْØ¥ِنسَ Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S Az Zariyat: 56)
Ayat di atas menegaskan bahwa keberadaan kita di dunia ini bukan tanpa tujuan. Allah menghendaki kita untuk mengabdi pada-Nya. Maka Allah memberikan perintah dan larangan kepada manusia dan jin.
Lalu apa saja ibadah itu? Apakah terbatas syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji? Ternyata tidak. Ibnu Taimiyah mendefinisikan ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, baik berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang nampak (lahir).
Bapak-bapak menyimak taushiah |
Jadi selain salat, zakat, puasa, dan haji, maka berbicara jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali kekerabatan, menepati janji, memerintahkan yang ma’ruf, melarang dari yang munkar, dan sebagainya, merupakan ibadah juga.
Ibadah ada yang tampak dan ada yang tidak tampak. Contoh yang tampak adalah hadir di majelis ilmu seperti yang kita lakukan malam hari ini. Contoh yang tidak tampak adalah kalbu kita dalam memahami apa yang disampaikan oleh ustaz.
Ibu-ibu menyimak penjelasan ustaz |
Dalam Islam kita mengenal hukum wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Setiap perbuatan kita sehari-hari bisa berbeda-beda nilainya. Misalnya dalam berpakaian, akan bernilai wajib ketika kita melakukannya untuk menutup aurat. Mengenakan sandal kaki kanan dulu termasuk sunah karena mencontoh Nabi.
Senyum bisa bernilai wajib, sunah, bahkan haram. Senyum istri wajib untuk menyenangkan suami. Senyum saat berpapasan tetangga bernilai sunah. Senyum pada suami atau istri orang dengan niat yang tidak layak maka jatuhnya haram.
Hukum mubah (boleh) contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah jalan, tidur, makan, dan sebagainya. Mubah bisa bernilai sunah ketika mengikuti contoh Nabi. Misal berdoa sebelum bepergian, sebelum dan sesudah makan, dan sebagainya.
Demikian pembahasan tentang hakikat ibadah yang mana kita memang diciptakan oleh Allah untuk hal itu. Semoga kajian malam ini memberikan pemahaman bagi kita semua, sehingga makin meningkatkan nilai pahala dalam segala hal yang dilakukan.