MEDIA AN NUUR─Kamis, 6 Oktober 2022, warga Sidowayah RT 01 RW 06 menghadiri pengajian rutin malam Jumat. Malam ini bertempat di rumah Bapak Syamsuri-Ibu Suwarni. Cuaca dingin dari gerimis sore tak menghalangi semangat warga untuk berangkat menuntut ilmu.
Pertemuan dibuka dengan basmalah, dipandu Pak RT selaku pembawa acara. Kemudian pembacaan ayat suci bersama-sama dipimpin Pak Ibnu Ka'ab, memasuki Surat Al Mu'min (40) ayat 21 sampai 27. Acara inti taushiah disampaikan Ustaz Fauzan.
Ustaz Fauzan sampaikan taushiah |
Ustaz Fauzan malam ini menyampaikan tentang keutamaan orang mukmin yang lemah dalam perkara dunia. Bagaimana Allah ﷻ lebih memandangnya daripada orang-orang yang memiliki banyak harta dan jabatan.
وَا صْبِرْ نَـفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِا لْغَدٰوةِ وَا لْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْ ۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَ لَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلْبَهٗ عَنْ ذِكْرِنَا وَا تَّبَعَ هَوٰٮهُ وَكَا نَ اَمْرُهٗ فُرُطًا
“Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.” (QS. Al-Kahfi [18]: 28)
Dalam ayat ini, Allah ﷻ memerintahkan Rasulullah ﷺ agar bersabar dan tak enggan selalu duduk bersama dengan para sahabat yang hidup dalam kesederhanaan jauh dari kenikmatan duniawi. Mereka tekun dalam ibadah sepanjang hari karena mengharapkan rida Allah ﷻ semata. Dalam sebuah hadis juga disebutkan bahwa mereka itu adalah ahli surga.
Bapak-bapak pengajian |
Orang lemah dan dipandang sebelah mata oleh manusia yang memiliki kedekatan dengan Allah ﷻ melalui ibadah mereka sehingga doa pasti dikabulkan adalah ahli surga. Berbeda dengan para ahli neraka yang memiliki banyak harta yang mereka kumpulkan dengan kikir dan sombong.
Kepada orang-orang lemah yang istikamah beribadah itulah Rasulullah ﷺ diperintahkan untuk selalu bersama dan bersabar dengan mereka. Rasulullah ﷺ dilarang berpaling kepada golongan yang bergelimang nikmat dunia.
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖۤ اَزْوَا جًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۙ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ ۗ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى
"Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal." (QS. TaHa [20]: 131)
Bunga kehidupan dunia adalah harta dan jabatan. Itu semua sesungguhnya ujian belaka bagi manusia. Sementara karunia Tuhan yang lebih baik dan kekal adalah keimanan. Jadi bukan pada tempatnya menilai kemuliaan seseorang dari keduniawiannya.
Demikian kurang-lebih taushiah yang disampaikan Ustaz Fauzan. Semoga kita mendapatkan karunia berupa keimanan dan dijauhkan dari duniawi yang melalaikan dari ketaatan.
Matur suwun Kang Wahid Syamsudin, membaca tulisan ini membuat hati adem.
BalasHapus