MEDIA AN NUUR─Setiap umat Rasulullah ﷺ akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Siapa yang tidak mau? Yaitu mereka yang tidak mau mengikuti ajaran Rasulullah ﷺ dan menyelisihinya. Akan muncul banyak hal yang mencoba menghalangi dari ketaatan itu.
Kita punya musuh besar yaitu setan, musuh yang nyata, yang selalu menggoda untuk menyesatkan. Godaan setan itu mengikuti alur hidup kita, bagaimana kita berbuat maka setan akan selalu mencari peluang sekecil apapun membuat kita lalai dan lengah.
Ustaz Rochyadi Anwar sampaikan taushiah |
Umur adalah sesuatu yang sering kita lalaikan, sehingga tak sempat menggunakannya untuk beramal saleh. Ketika kematian datang, kita menyesali umur yang ada telah kita lewatkan tanpa makna. Padahal mati bisa datang kapan saja di mana pun.
Allah ﷻ sudah mengingatkan tentang kematian, salah satunya dalam Surat Al-Ankabut ayat 57 yang berbunyi sebagai berikut:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụn
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
Namun, manusia sama sekali tak menginginkan datangnya kematian karena banyaknya dosa yang telah dilakukan di dunia. Hal ini disebutkan juga dalam Al-Qur'an.
وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًۢا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ ۢبِالظّٰلِمِينَ
“Tetapi mereka tidak akan menginginkan kematian itu sama sekali karena dosa-dosa yang telah dilakukan tangan-tangan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.” (QS. Al-Baqarah: Ayat 95)
Allah ﷻ memperingatkan bahwa dunia seringkali membuat manusia menjadi lalai. Termasuk di dalamnya adalah kekayaan dunia dan juga keluarga. Hal itu menjadikan kita sebagai orang merugi.
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوٰلُكُمْ وَلَآ أَوْلٰدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذٰلِكَ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Munafiqun: Ayat 9)
Jadwal kematian kita hanya Allah ﷻ yang tahu. Kita harus jadi orang cerdas. Orang yang cerdas akan selalu menyiapkan diri hingga kapan saja mati sudah punya bekal. Apa yang akan dibawa sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.
Kuburan bukan sekadar gundukan tanah, di sana adalah tempat penantian panjang sebelum manusia kembali dibangkitkan. Kita pun dianjurkan untuk ziarah kubur dengan tujuan agar mengingat kematian.
Penghuni kubur terbagi menjadi 2 golongan. Golongan pertama adalah ahli kubur yang mendapati nikmat kubur, dan yang kedua adalah mereka yang mendapati siksa kubur.
Ada golongan yang mendapat siksa kubur dari sejak dikubur sampai nanti dibangkitkan, yaitu orang musyrik, kafir, dan munafik.
Ada golongan yang langsung mendapat nikmat kubur yakni mereka yang mati syahid dalam perang membela agama, mati di jalan Allah misal menuntut ilmu atau mencari nafkah, mati ketika berjaga saat perang, dan muslim saleh yang mati di hari Jumat.
Apakah kita boleh meminta pada Allah ﷻ agar dimatikan dalam keadaan syahid? Tentu saja boleh bahkan dianjurkan. Yang meminta dengan tulus akan dikaruniai pahala syahid meski mati di pembaringan.
Dari Sahl bin Hunaif RA, Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
“Siapa yang dengan jujur meminta kepada Allah untuk mati syahid, maka Allah akan mengangkat derajatnya seperti derajat orang yang mati syahid, meskipun nantinya dia akan mati di ranjang.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Begitu masuk kubur, setelah pengantar jenazah pulang, maka datang 2 malaikat yakni Munkar dan Nakir yang menanyakan pertanyaan di alam kubur. Adapun pertanyaan Munkar dan Nakir adalah sebagai berikut:
- Man rabbuka? Siapa Tuhanmu?
- Ma dinuka? Apa agamamu?
- Man nabiyyuka? Siapa Nabimu?
- Ma kitabuka? Apa kitabmu?
- Aina qiblatuka? Di mana kiblatmu?
- Man ikhwanuka? Siapa saudaramu?
Ketika bisa menjawab maka penghuni kubur akan diberi alas dari kasur surga, diperluas kuburnya, akan ditemani amal saleh yang melayaninya, dan dibukakan pintu surga untuk melihat keindahannya sehingga ia merasa tak sabar untuk memasukinya.
Ruh sesama mukmin akan dikumpulkan bersama. Mereka saling mengunjungi, bahkan bertanya pada ruh yang meninggal belakangan tentang kabar keluarga yang masih hidup. Bagi yang syahid mereka mati di dunia tapi hidup di sisi Allah ﷻ dan diberikan rezeki.
Orang kafir tak akan bisa menjawab soal dari malaikat. Mereka kemudian dipukul palu godam hingga tubuhnya hancur bercerai-berai tak berbentuk lagi. Lalu disatukan lagi, dipukul lagi berulang kali. Bumi juga akan menghimpitnya. Ditemani amal buruk dengan wujud yang sangat menyengsarakan. Sungguh siksa yang berat dan berkepanjangan hingga hari akhir.
Muslim pun ada yang mendapat siksa kubur. Salah satu penyebab azab kubur yang sepele adalah karena kencing yang tidak dibersihkan dengan baik. Kemudian perbuatan yang tak terasa menjadi penyebab siksa kubur adalah namimah, yakni senang mengadu domba.
Penyelamat dari azab kubur adalah dengan menjaga salat. Kita semua tahu, jika salat kita baik maka akan menjadi baik seluruh amal ibadah kita yang lainnya. Salat juga menjadi cermin kepribadian kita.
Penyelamat azab kubur selain salat adalah membaca Al-Qur'an, bersedekah jariyah, ilmu bermanfaat yang kita ajarkan, dan anak saleh yang selalu mengirimkan doa untuk kita. Maka marilah kita mempersiapkan kematian selagi masih hidup di dunia ini.
Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan, Weru) pada 2 Oktober 2022 yang disampaikan oleh Ust. Rochyadi Anwar (RS Islam Cempaka Putih, Jakarta)
Salah satu alasan saya menyukai menulis adalah untuk mengurangi bergossip. Yang bisa saja mengarah pada Namimah tanpa disadari. Suwun dingatkan pak RT
BalasHapusMantap Kak Elin. Semoga kita dijauhkan dari kelakuan buruk yang akan berakibat buruk juga untuk kita.
Hapus