MEDIA AN NUUR─Selasa sore, 6 September 2022, giat TPQ An Nuur Sidowayah kali ini adalah acara cooking class. Santri diajak bersama-sama ke halaman rumah Pak Ibnu Ka'ab-Bu Nurul Qomariyah. Di sana sudah disiapkan kompor gas dan bahan-bahan untuk kelas memasak.
“Hari ini kita akan membuat makanan yang banyak orang suka, yakni cilok,” kata Pak Wakhid yang memandu acara. “Bahannya adalah tepung terigu dan tepung tapioka, atau kalau di kampung kita namanya tepung gandum dan tepung pathi.”
Santri dibagi beberapa kelompok |
Pak Wakhid lalu menjelaskan cara membuat cilok. “Taruh tepung terigu dan tepung tapioka dalam baskom. Takarannya sama, ya. Kalau terigu sekilo maka tapioka juga sekilo.”
Jadikan campuran tepung menjadi adonan dengan bantuan air. Sertakan bumbu berupa bawang putih, garam, dan merica yang sudah dihaluskan. Setelah tercampur rata, bentuk bulatan bakso dengan ukuran sesuai selera.
Ustazah membuat adonan terigu dan tapioka |
Masukkan bulatan itu ke air rebusan panas. Setelah beberapa menit hingga setengah matang, pindah bulatan cilok ke dandang adang untuk mengukus. Setelah dipastikan matang, cilok sudah bisa disajikan. Bisa dinikmati dengan saus, kecap, atau sambal kacang.
Untuk praktik membuat adonan dilakukan oleh para ustazah TPQ. Sambil menunggu adonan jadi, Pak Ibnu Ka'ab mengajak santri yang hadir untuk hafalan Surat An Naba' bersama-sama. Setelah itu, santri dibagi beberapa kelompok untuk memudahkan praktik membuat bulatan cilok.
Santriwati membuat bulatan cilok |
Santriwan membuat bulatan cilok |
Adonan sudah siap, ditempatkan di beberapa wadah yang kemudian diserahkan ke tiap kelompok untuk dijadikan bola-bola cilok. Santri terlihat senang mempraktikkan langsung pembuatan makanan itu.
Mengukus cilok |
Setelah semua adonan jadi bola-bola cilok, direbuslah bulatan itu di air mendidih. Setengah matang lalu dipindah ke dandang untuk mengukusnya hingga matang.
Ustaz-ustazah menyiapkan tusuk cilok |
Para ustazah menyiapkan tusuk dari bambu untuk membagikan cilok yang sudah matang. Masing-masing tusuk berisi 3 butir cilok. Setelah siap, cilok yang sudah ditusuk dibagikan kepada seluruh hadirin. Tak lama cilok-cilok sudah berpindah ke dalam perut anak-anak.
Santriwan menikmati cilok |
Santriwati menikmati cilok |
Demikianlah keseruan cooking class TPQ An Nuur kali ini. “Caranya mudah, bukan? Kalian bisa bikin lagi di rumah bersama ayah dan ibu,” kata Pak Wakhid sesaat sebelum kegiatan diakhiri. Sampai jumpa pada cooking class mendatang!