MEDIA AN NUUR─Agama Islam itu agama yang mudah. Tidak mengajarkan berlebihan. Namun juga tidak meremehkan. Jadi kuncinya adalah sederhana. Tak berlebihan dalam ibadah dan juga dalam urusan duniawi.
Dalam Al-Qur'an banyak disebut larangan berlebihan dengan beberapa konteksnya. Berlebihan dalam perkara agama dan dunia bahkan disebut menyebabkan bencana dan kerusakan.
Ustaz Maryono sampaikan anjuran tak berlebihan. |
Tersebutlah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa suatu hari datang tiga orang sahabat ke istri-istri Nabi. Mereka penasaran dan bertanya tentang laku ibadah Nabi. Kunjungan tiga sahabat itu tidak diketahui oleh Rasulullah ﷺ.
Sebagai Nabi yang tentu memiliki tingkat spiritualitas tinggi, ibadahnya pasti luar biasa, begitu mereka berpikir. Tapi nyatanya, apa yang diceritakan istri-istri Nabi berbeda dengan apa yang mereka kira.
Ketiganya mengambil kesimpulan sendiri bahwa sangat wajar Nabi ibadahnya sedikit begitu, karena sudah dijamin mendapat ampunan dari Allah ﷻ. Mereka berpikir sebagai orang biasa, tetap harus berlomba dalam beribadah. Mereka pun bertekad untuk beribadah dengan lebih tinggi lagi.
Salah satunya berjanji akan melaksanakan salat malam selamanya. Ada juga yang bersikukuh untuk berpuasa setiap hari. Bahkan, yang satu lagi dengan mantap menyatakan untuk membujang seumur hidup agar bisa fokus dalam beribadah. Tekad mereka ini terdengar sampai ke telinga Nabi. Segeralah Rasulullah ﷺ menemui mereka.
أَنْتُمُ الَّذِيْنَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا؟ أَمَا وَاللهِ إِنِّي لأَخْشَاكُمْ للهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّي أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ؛ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
“Kaliankah yang mengatakan begini dan begini?! Adapun diriku, demi Allah ﷻ, aku adalah orang yang paling takut dan paling takwa kepada-Nya, tetapi aku berpuasa aku juga berbuka, aku shalat dan aku juga tidur serta aku menikahi wanita! Barangsiapa membenci sunnahku maka ia bukan termasuk golonganku.”
Kemudian dalam hal bersedekah, Rasululah ﷺ mengajarkan agar jangan berlebihan tapi juga jangan terlalu pelit. Harus seimbang, bersedekah tak boleh sampai menyia-nyiakan keluarga. Sebagaimana juga disebut dalam Al-Qur'an:
وَالَّذِينَ إِذَآ أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.” (QS. Al-Furqan: Ayat 67)
Dalam hal duniawi, misalnya makan. Kita tak boleh berlebihan. Berlebihan dalam makan mengakibatkan malas beribadah. Makan tak berlebihan akan menghadirkan keberkahan.
Berlebihan dalam bekerja juga tak dianjurkan. Meski bekerja adalah kewajiban untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Berlebihan bekerja sampai melalaikan ibadah tentu bukan sebuah kebaikan.
وَابْتَغِ فِيمَآ ءَاتٰىكَ اللَّهُ الدَّارَ الْأَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَآ أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qasas: Ayat 77)
Allah ﷻ menghendaki keseimbangan dalam mencari dunia dan mencari akhirat. Tak berlebihan mencari dunia dengan melalaikan akhirat. Tak berlebihan dalam mencari akhirat dengan melupakan dunia. Dalam doa sapu jagat pun kita dianjurkan meminta kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.
Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige pada 18 September 2022 yang disampaikan oleh Ust H. Maryono, S.Pd (PCM Klaten)
Catatan yang mantap dan bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya bapak...
Hapus