NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Santri TPQ An Nuur Menuliskan Cita-Cita di Pohon Harapan bersama KKN UNS

MEDIA AN NUUR─Selasa, 9 Agustus 2022, kegiatan TPQ An Nuur Sidowayah dimulai seperti biasa, pada pukul 16:00 WIB. Dibuka oleh kakak-kakak KKN UNS yang sedang bertugas di Desa Ngreco, yang berkenan membantu mengajar di TPQ An Nuur Sidowayah.

TPQ An Nuur dan KKN UNS
Santri dengan pohon harapan

Setelah membaca Surat Al Fatihah dan doa mau belajar, pengucapan Ikrar Santri dipimpin oleh santriwan Haikal dan Arkan. Serempak santri menirukan ikrar yang sebagian besar sudah hafal lafalnya.

Ikrar Santri
Pembacaan ikrar santri

“Hari ini kita akan mengadakan games dengan nama Pohon Harapan,” kata kakak KKN yang membuka pertemuan. “Siapkan alat tulis, ya.”

Santri dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 kelas TK sampai kelas 2. Kelompok 2 kelas 3 ke atas. Selanjutnya adik-adik dibagikan kertas berbentuk daun, masing-masing 1 lembar, dengan warna yang berbeda-beda.

Kakak-kakak KKN meminta para santri menuliskan cita-citanya pada kertas tersebut. “Silakan tulis apapun cita-cita kalian. Yang mau jadi guru, dokter, pemadam kebakaran, youtuber, dan lain-lain. Silakan,” pandu kakak-kakak KKN. “Yang belum bisa nulis bisa minta tolong kakak-kakak, ya.”

Santri menulis cita cita
Santri menulis cita-cita

Setelah semua santri menuliskan cita-cita di kertas berbentuk daun itu, mereka diminta menempelkan kertas tersebut ke papan yang disediakan.

Pada papan tersebut telah digambar sebuah pohon dengan banyak dahan dan ranting tapi belum ada daunnya. “Nah, adik-adik silakan tempelkan kertas harapannya pada bagian yang seharusnya tumbuh daun,” pandu kakak-kakak KKN.

Permainan pohon harapan
Santri menempelkan cita-cita di pohon harapan

Secara bergantian para santri TPQ An Nuur menempelkan daun cita-citanya hingga semua daun kertas berhasil ditempelkan pada papan bergambar pohon.

KKN UNS
Kakak KKN mengambil gambar pohon harapan yang sudah jadi

“Siapa yang cita-citanya menjadi ustaz dan ustazah? Silakan maju ke depan,” kata kakak KKN. Beberapa santri segera maju. Mereka adalah Brili, Naila, Azka, Delisa, dan Ghazi. Saat ditanya alasan bercita-cita menjadi ustaz, Ghazi dengan polos menjawab, “Mau menggantikan simbah saya menjadi ustaz.”

Mereka diminta membaca hafalan sesuai kemampuan. Setelah itu, para santri yang bercita-cita menjadi ustaz dan ustazah mendapat apresiasi hadiah dari kakak-kakak KKN. “Cita-cita yang mulia, semoga tercapai, ya.”

Cita-cita ustaz ustazah
Santri dengan cita-cita jadi ustaz dan ustazah

Tersisa 1 hadiah yang disiapkan kakak KKN, diberikan kepada santri yang maju menjawab pertanyaan. Santri beruntung itu adalah Naira yang menjawab soal siapa ibu susu Nabi Muhammad.

Soal TPQ
Santri menjawab pertanyaan

Demikian gelaran kegiatan sore ini bersama kakak-kakak KKN UNS. Semoga apa yang ditulis menjadi cita-cita adik-adik bisa tercapai dan menjadi bermanfaat bagi sesama.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822