MEDIA AN NUUR─Selasa, 9 Agustus 2022, kegiatan TPQ An Nuur Sidowayah dimulai seperti biasa, pada pukul 16:00 WIB. Dibuka oleh kakak-kakak KKN UNS yang sedang bertugas di Desa Ngreco, yang berkenan membantu mengajar di TPQ An Nuur Sidowayah.
Santri dengan pohon harapan |
Setelah membaca Surat Al Fatihah dan doa mau belajar, pengucapan Ikrar Santri dipimpin oleh santriwan Haikal dan Arkan. Serempak santri menirukan ikrar yang sebagian besar sudah hafal lafalnya.
Pembacaan ikrar santri |
“Hari ini kita akan mengadakan games dengan nama Pohon Harapan,” kata kakak KKN yang membuka pertemuan. “Siapkan alat tulis, ya.”
Santri dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 kelas TK sampai kelas 2. Kelompok 2 kelas 3 ke atas. Selanjutnya adik-adik dibagikan kertas berbentuk daun, masing-masing 1 lembar, dengan warna yang berbeda-beda.
Kakak-kakak KKN meminta para santri menuliskan cita-citanya pada kertas tersebut. “Silakan tulis apapun cita-cita kalian. Yang mau jadi guru, dokter, pemadam kebakaran, youtuber, dan lain-lain. Silakan,” pandu kakak-kakak KKN. “Yang belum bisa nulis bisa minta tolong kakak-kakak, ya.”
Santri menulis cita-cita |
Setelah semua santri menuliskan cita-cita di kertas berbentuk daun itu, mereka diminta menempelkan kertas tersebut ke papan yang disediakan.
Pada papan tersebut telah digambar sebuah pohon dengan banyak dahan dan ranting tapi belum ada daunnya. “Nah, adik-adik silakan tempelkan kertas harapannya pada bagian yang seharusnya tumbuh daun,” pandu kakak-kakak KKN.
Santri menempelkan cita-cita di pohon harapan |
Secara bergantian para santri TPQ An Nuur menempelkan daun cita-citanya hingga semua daun kertas berhasil ditempelkan pada papan bergambar pohon.
Kakak KKN mengambil gambar pohon harapan yang sudah jadi |
“Siapa yang cita-citanya menjadi ustaz dan ustazah? Silakan maju ke depan,” kata kakak KKN. Beberapa santri segera maju. Mereka adalah Brili, Naila, Azka, Delisa, dan Ghazi. Saat ditanya alasan bercita-cita menjadi ustaz, Ghazi dengan polos menjawab, “Mau menggantikan simbah saya menjadi ustaz.”
Mereka diminta membaca hafalan sesuai kemampuan. Setelah itu, para santri yang bercita-cita menjadi ustaz dan ustazah mendapat apresiasi hadiah dari kakak-kakak KKN. “Cita-cita yang mulia, semoga tercapai, ya.”
Santri dengan cita-cita jadi ustaz dan ustazah |
Tersisa 1 hadiah yang disiapkan kakak KKN, diberikan kepada santri yang maju menjawab pertanyaan. Santri beruntung itu adalah Naira yang menjawab soal siapa ibu susu Nabi Muhammad.
Santri menjawab pertanyaan |
Demikian gelaran kegiatan sore ini bersama kakak-kakak KKN UNS. Semoga apa yang ditulis menjadi cita-cita adik-adik bisa tercapai dan menjadi bermanfaat bagi sesama.