NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Tablig Akbar Milad Kelima Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen bersama Haedar Nashir

MEDIA AN NUUR─Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weru mempunyai hajat besar, yakni milad kelima Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Sangen yang berlokasi di Sangen, Krajan, Weru. Dalam rangka milad, diselenggarakan Tablig Akbar dengan menghadirkan Ustaz Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Acara ini digelar di Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen Putri 2 pada hari Rabu, 10 Agustus 2022 waktu bakda Salat Zuhur. Sebagai pembuka acara ditampilkan kreativitas para santri Ponpes Sangen, di antaranya paduan suara Mars Muhammadiyah Sang Surya (versi bahasa Inggris dan bahasa Arab), pidato 3 bahasa (bahasa Arab, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris), nasyid berjudul Kula Krasan Wonten Pondok dan nasyid akapela Sangen Voice berjudul Kesadaran Seorang Anak.

Paduan suara
Paduan suara santri putri

Ustaz Haedar Nashir hadir di Ponpes Sangen sekira pukul 13:30 WIB. Bersama beliau, turut hadir Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (PMK). Kehadiran kedua tokoh nasional ini disambut pagar betis para siswa sekolah Muhammadiyah di sekitar pondok, termasuk penampilan marching band dari MIM Sidowayah.

Wisnu Broto
Pembawa acara Tablig Akbar

Tablig Akbar dipandu dua pembawa acara, yakni Wisnu Broto dan Dela Eka Putri, yang mengajak hadirin membuka acara dengan membaca basmalah bersama-sama. Dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh dua santri putri Ponpes Sangen, yakni Anisa Dewi Utari dan Najwa Dzakiroh.

Acara berikutnya, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya yang dibawakan tim paduan suara MIM Watukelir dengan dirigen oleh Winda Iriani. Setelah itu, acara sambutan-sambutan.

Kampung Muhammadiyah di Pelosok Selatan Sukoharjo

Sambutan pertama dari Mudir Ponpes Sangen Ustaz Muhammad Saifudin, Lc, M.Ag. Ustaz mengucap selamat datang dan berterima kasih atas kesediaan hadir Ustaz Haedar Nashir dan Bapak Muhadjir Effendy. “Selamat datang di kampung Muhammadiyah, desa paling pojok yang jarang dikunjungi tokoh pusat, tapi soal kemuhammadiyahan tak perlu diragukan lagi.”

Ustaz Saifudin menyampaikan bahwa meski berada di pelosok selatan Kabupaten Sukoharjo, tapi kebangkitan pendidikan dan amal usaha di berbagai tingkat memiliki ghirah Muhammadiyah yang sangat luar biasa. “Dan hari ini, impian kami dikunjungi ayahanda-ayahanda dari pusat akhirnya kesampaian juga.”

Sambutan Mudir Ponpes Sangen
Sambutan Mudir Ponpes Sangen Ustaz Saifudin

Sekilas Ustaz Saifudin mengisahkan perjuangan pendirian pondok pesantren dari awal memiliki tanah wakaf 600 meter yang sampai tahun kelima ini berhasil meluaskan hingga 15.000 meter. “Dan keseluruhannya bersertifikat wakaf legal, semua atas nama persyarikatan Muhammadiyah, atas nama PCM Weru,” tandasnya.

Berjalan 5 tahun, Ponpes Sangen dari awal hanya 7 santri, sekarang telah memiliki sejumlah 330 santri yang mondok. “Kami berharap nasihat dan bimbingan Ayahanda Haedar Nashir dan Ayahanda Muhadjir Effendy, sekiranya apa yang harus kami benahi, agar kami bisa berkembang lebih baik lagi,” katanya berharap.

Camat Weru Harapkan Peran Ponpes Tingkatkan Kualitas Umat

Sambutan kedua disampaikan Camat Weru, Bapak Pandiyanto, ST, MM. Pemerintah kecamatan Weru memberikan apresiasi sebesarnya atas terselenggaranya Tablig Akbar dalam rangka milad kelima Ponpes Sangen. “Semoga Ponpes Sangen semakin maju berkembang, meningkatkan kualitas umat terutama dalam dunia pendidikan,” harapnya.

Pandiyanto, ST, MM
Sambutan camat Weru

Camat Weru mengajak bersama meningkatkan persatuan dan kesatuan, menjaga sinergitas dalam memajukan bangsa dan negara. Terlebih dalam momentum bulan Agustus, bulan peringatan kemerdekaan Indonesia.

Muhadjir Effendy Berharap Kader Muhammadiyah Lebarkan Sayap ke Luar Jawa

Selanjutnya, prakata disampaikan Pak Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Tokoh nasional ini mengatakan hadir sebagai warga Muhammadiyah, dan meminta maaf tidak ada konfirmasi kehadiran.

“Saya berharap ada program spontan warga Muhammadiyah semacam transmigrasi ke luar Jawa untuk menghadirkan lingkungan Muhammadiyah di sana. Agar berkembang tak hanya di sini, tapi bisa memajukan daerah di luar Jawa dengan semangat pencerahan Muhammadiyah yang berkemajuan.”

Menteri PMK
Prakata dari Muhadjir Effendy

Pak Muhadjir Effendy mengisahkan saat ke Papua bertemu warga Muhammadiyah yang berasal dari Lamongan. Di Timika, salah satu kabupaten di Papua ada SMP Muhammadiyah yang siswanya lebih dari 500 anak. Padahal warga Muhammadiyah hanya 3 keluarga, namun berhasil mendirikan sekolah yang siswanya sebagian besar nonmuslim. “Di sana 90% nonmuslim, tapi hafal Mars Muhammadiyah,” kenangnya bangga. Jadi dipandangnya perlu mengirimkan kader-kader terbaik ke luar Jawa untuk menyampaikan dakwah Muhammadiyah.

Atraksi Beladiri Tapak Suci Putra Muhammadiyah Ponpes Sangen

Selanjutnya penampilan aksi beladiri dari Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM) Ponpes Sangen. Gerakan jurus silat tangan kosong maupun menggunakan senjata, diperagakan dengan apik oleh para santri. Menunjukkan setiap gerakan baik tangkisan, serangan tangan maupun menggunakan kaki. Dilanjutkan atraksi memecahkan bata, genteng, dan botol dengan kekuatan tangan.

Tapak Suci Putra Muhammadiyah
Atraksi Tapak Suci

Santri Ponpes Sangen tak hanya dididik ilmu agama atau disiapkan menjadi generasi yang mampu berdakwah saja, tapi juga disiapkan menjadi generasi yang kuat dari segi fisik untuk mendukung dakwah. Moto Tapak Suci adalah, “Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah.”

Perluas Amaliyah, Haedar Nashir Berharap Muhammadiyah Menjadi Khaira Ummah

Acara inti Tablig Akbar, taushiah disampaikan oleh Ustaz Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Beliau menyampaikan kebanggaan adanya Ponpes Sangen di Weru ini sebagai kiprah Muhammadiyah dalam pendidikan.

“Kampung ini adalah kampung yang mempunyai jiwa agama, bangkit bertumbuh jadi masyarakat agamis. Kondisi ini lahir karena panggilan ilahiyah,” kata Ustaz Haedar Nashir. “Umat seperti ini terbentuk karena iman, takwa, dan tauhid.”

Bangsa Indonesia yang mayoritas muslim, akan menjadi bangsa yang kuat jika memiliki kekuatan rohani berdasar iman dan takwa. Mengenang masa perjuangan, dengan seruan takbir, para pahlawan mengusir penjajah tanpa gentar.

Haedar Nashir
Taushiah Ustaz Haedar Nashir

Amar makruf nahi munkar menjadi semangat gerakan Muhammadiyah. Peran pondok pesantren menjaga nilai-nilai agama agar terjaga di tengah kemajuan zaman yang terkadang menyisihkan nilai tersebut. Masyarakat bisa maju disebabkan memiliki ilmu. Dengan ilmu pula, Allah mengangkat derajat umat. 

Islam datang membangun peradaban. Pemikir Islam saat itu mendominasi keilmuan dunia. Selain iman dan takwa, ilmu menjadi hal yang wajib dimiliki kaum muslimin. Di sinilah pentingnya Muhammadiyah bergerak dalam dunia pendidikan, termasuk dengan adanya pondok pesantren.

Tablig Akbar Sangen
Jemaah menyimak taushiah

Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan bahwa ilmu kita harus diluaskan dengan amaliyah berkemajuan. “Aisyiyah punya TK ABA, PAUD di dalamnya, sekitar 23 ribu di seluruh tanah air dan 1 di Kairo, Mesir,” ungkapnya. “Muhammadiyah dan Aisyiyah memiliki lebih dari 8.000 sekolah madrasah. Pesantren ada sejumlah 448. Ada pula 172 perguruan tinggi. Total lembaga pendidikan kita bisa sampai 10 ribuan.”

Ustaz Haidar Nashir juga menyebutkan Muhammadiyah sedang mengembangkan dakwah di Melbourne, Australia. Ada 2 lahan di sana, seluas 11 hektar dan 1,5 hektar. Sudah ada bangunannya, Muhammadiyah Australia College. “Tidak gampang mendapatkan tanah di sana, apalagi mendirikan sekolah. Proses mendapatkan tanah itu sekitar 4 tahun dan sudah mendapat izin standar Australia.”

Perluasan Amal Usaha Muhammadiyah sebagai perjuangan untuk menjadi khaira ummah. Umat terbaik yang ditampilkan untuk manusia, menyuruh kepada makruf dan mencegah dari munkar serta beriman kepada Allah. Muhammadiyah menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Tablig Akbar diakhiri dengan peresmian dan penandatanganan prasasti Ponpes Sangen dan Ponpes Tahfizhul Qur'an Atmo Wahjono. Serta penanaman pohon secara simbolik dari program Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Foto: PUMA Management

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822