NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

4 Tanda Orang Celaka yang Harus Kita Jauhi

MEDIA ANNUUR─4 Tanda Orang Celaka yang Harus Kita Jauhi. Kewajiban menuntut ilmu akan membawa kepada hidayah yang dengannya kita akan menjalani hidup dalam keridaan Allah Swt. Tanpa makan kita akan mati, tanpa ilmu dan hidayah kita akan mati sebelum kematian itu sendiri. Maka mari pupuk semangat dalam mengikuti pengajian rutin seperti Ahad pagi ini.

Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Zulhijjah yang disyariatkan qurban. Qurban tak hanya persoalan orang kaya, tapi orang yang punya niat dan tekad. Berapa banyak orang yang mengaku miskin tapi mampu beli motor baru. Itu kan masalah niat kemauan. Kalau berniat qurban maka akan Allah Swt berikan kemudahan.

Burhan Shodiq
Ustaz Burhan Shodiq sampaikan taushiah

Hewan qurban akan menjadi kendaraan kita menuju jannah. Di sisi Allah Swt, pahala qurban lebih dulu sampai sebelum darah qurban tersebut menetes ke tanah. Tak hanya daging bernilai pahala qurban, tepi semuanya: tanduknya, rambutnya, dan bulunya.

Tanda Orang Celaka Ada 4, Apa Saja?

Selanjutnya masuk ke materi pengajian hari ini. Syeh Nawawi Al Bantani dalam Kitab Nashaihul ‘Ibad menyebutkan ada 4 tanda orang yang akan celaka di akhirat nanti. Rasulullah Muhammad Saw bersabda:

عَلَامَةُ الشَّقَاوَةِ اَرْبَعَةٌ : نِسْيَانُ الذُّنُوْبِ الْمَاضِيَةِ وَهِىَ عِنْدِ اللهِ محْفُوْظَةٌ وَذِكْرُ الحَسَنَاتِ الْمَاضِيَةِ وَلَا يَدْرِى اَقُبِلَتْ اَمْ رُدَّتْ وَنَظَرَهُ إِلَى مَنْ فَوْقَهُ فِى الدُّنْيَا وَنَظَرُهُ إِلَى مَنْ دُوْنَهُ فِى الدِّيْنِ يَقُوْلُ اللهُ : اَرَدْتُهُ وَلَمْ يُرِدْنِى فَتَرَكْتُهُ . وَعَلَامَةُ السَّعَادَةِ اَرْبَعَةٌ ذِكْرُ الذُّنُوْبِ الْمَاضِيَةِ وَ نِسْيَانُ الْحَسَنَاتِ الْمَاضِيَةِ وَنَظَرُهُ إِلَى مَنْ فَوْقَهُ فِى الدِّيْنِ وَ نَظَرُهُ إِلَى مَنْ دُوْنَهُ فِى الدُّنْيَا .

Artinya: “Tanda-tanda orang yang celaka itu ada empat. Pertama, lalai terhadap dosa yang telah lalu padahal dosa itu selalu ada disisi Allah. Kedua, selalu mengingat kebaikan yang lalu padahal dia tidak mengetahui apakah kebaikan itu diterima atau ditolak oleh Allah. Ketiga, mengagungkan orang yang di atasnya dalam masalah dunia. Keempat, merendahkan orang yang di bawahnya dalam masalah agama, Allah berkata kepada orang ini, “Engkau mengharapkan pahala manusia bukan mengharapkan pahala dari-Ku maka Aku meninggalkan kamu.”

1. Melupakan dosa yang telah dilakukan.

Kita harus melihat dosa seperti gunung batu bertumpuk yang setiap saat bisa runtuh menimpa kita. Jangan menganggapnya seperti lalat yang seolah bukanlah sebuah masalah.

Jemaah Ahad Pagi
Jemaah pengajian Ahad Pagi

Celakalah orang yang mengabaikan bahwa ia pernah berbuat dosa. Apalagi jika dosa itu bersangkutan dengan orang lain. Kita harus mawas diri, kita memerlukan pengampunan dari Allah Swt.

2. Orang yang senantiasa mengingat kebaikan yang dilakukan.

Sebagai seorang mukmin harus tahu bahwa amal belum tentu diterima Allah Swt. Jangan sampai seberapa pun amalan kita selalu diingat-ingat, apalagi menumbuhkan riya.
Setan membisikkan ke dalam hati manusia rasa bangga dengan kebaikannya. Sehingga muncullah rasa lebih baik daripada orang lain. 

3. Urusan dunia melihat yang lebih tinggi.

Dalam urusan keduniawian, ketika kita melihat ke atas atau yang lebih punya harta banyak, maka akan menghilangkan rasa syukur kita. Hal ini akan membuat kita menjadi orang kufur. Hati-hatilah bahwa azab Allah Swt sangat pedih untuk hamba yang tidak mau bersyukur.

4. Urusan akhirat melihat yang lebih rendah.

Orang celaka adalah yang melihat ke bawah dalam urusan akhirat atau amal ibadah. Kita merasa sudah beramal begini-begitu dan melihat remeh orang sekitar kita yang terlihat sedikit amalnya.

Jemaah pengajian
Jemaah di halaman

Harusnya kita lihat betapa banyak amal orang lain sehingga kita merasa belum apa-apa dalam urusan akhirat. Betapa sedikitnya amal kita sehingga termotivasi untuk senantiasa menambah amal dan mendekatkan diri pada Allah Swt.

Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige pada 12 Juni 2022 yang disampaikan oleh Ust. Burhan Sodiq (Solo)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822