MEDIA ANNUUR─Beriman adalah pilihan yang diberikan Allah Swt pada manusia. Kita diberi potensi seperti Malaikat yang selalu beriman, dan potensi Setan yang tak mau taat. Jadi tak ada paksa-memaksa dalam hal keimanan.
وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ لَءَامَنَ مَنْ فِى الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا ۚ أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتّٰى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di Bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman?” (QS. Yunus: Ayat 99)
Mudah saja bagi Allah Swt untuk menjadikan semua orang beriman, tapi Dia tidak melakukannya. Allah Swt memang menghendaki demikian. Maka tak mungkin bagi kita memaksakan keimanan kepada orang lain.
Ustaz Samsuri sampaikan taushiah |
Bahkan Rasulullah Muhammad Saw pun tidak memiliki kemampuan memaksakan iman. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu ayat berikut ini.
فَلَعَلَّكَ بَا خِعٌ نَّـفْسَكَ عَلٰۤى اٰثَا رِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَـدِيْثِ اَسَفًا
“Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 6)
Menyikapi hal ini, kita tak perlu bersedih misalnya mengajak orang lain untuk berangkat ke majelis taklim ternyata banyak yang tidak mau. Tetaplah tenteram dalam bermajelis karena memang ibadah ini urusan kita pada Allah Swt.
Muazin menyerukan azan ternyata yang datang berjemaah hanya segelintir, maka tak perlu bersusah hati. Nikmatilah perjuangan yang memang tak selalu mudah bahkan cenderung banyak tantangannya.
Tak ada seorang pun yang akan mendapat hidayah kecuali atas izin Allah Swt. Dia akan memberikan hidayah pada hamba-Nya yang memenuhi syarat yakni yang mampu menggunakan akalnya sehingga memahami hakikat iman.
Kita bisa berusaha menjadikan anak turun kita menerima hidayah dari Allah Swt dengan cara melatihnya agar memenuhi syarat. Potensi yang ada pada anak kita arahkan ke arah kebaikan. Biasakan ikut salat ke masjid, kenalkan pada Al-Qur'an.
Jemaah Ahad Pagi |
Iringi bimbingan kita pada anak itu dengan berdoa pada Allah Swt agar menjadikan mereka hamba beriman. Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa hanya Allah Swt saja yang memiliki hak mutlak terkait hidayah.
Bahkan Rasulullah Swt pun tidak bisa memberikan hidayah. Kita bisa membaca sejarah tentang paman beliau, Abi Thalib, yang merawatnya sejak kecil dan menjadi pelindung dalam dakwah, ternyata meninggal masih dalam kekafiran.
اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَهُوَ اَعْلَمُ بِا لْمُهْتَدِيْنَ
“Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS. Al-Qasas 28: Ayat 56)
Sebagai muslim pun kita harus berhati-hati dengan amalan kemusyrikan yang merusak iman. Praktik sesaji, tahayul, dan khurafat di tengah masyarakat bisa menjadikan kita jauh dari keimanan. Termasuk di dalamnya percaya dukun, pawang hujan, dan sebagainya.
Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige pada 26 Juni 2022 yang disampaikan oleh Ust. Dr. H. Muh. Samsuri, M.Si (Ketua PDM Kab. Karanganyar)