NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Wacana Membangkitkan Lagi Lembaga Pembangunan Desa (LPD) untuk Lebih Memajukan Sidowayah

MEDIA ANNUUR─Wacana Membangkitkan Lagi Lembaga Pembangunan Desa (LPD) untuk Lebih Memajukan Sidowayah. Takmir Masjid An Nuur Sidowayah mengumpulkan para tokoh masyarakat dan para perantau yang belum berangkat ke kota. Pertemuan ini merupakan lanjutan pertemuan sederhana di rumah Pak Haji Iskandar, yang mewacanakan tindak lanjut program kerja LPD (Lembaga Pembangunan Desa) yang mulai menurun drastis, terutama dari perantauan.

Pertemuan dengan perantau
Pertemuan dengan perantau

Hadir pada pertemuan ini, para ketua rukun warga dan rukun tetangga, para tokoh masyarakat, beberapa perwakilan perantau, juga Pak Haji Iskandar, Pak Abdullah, dan Pak Tohari.

Sarasehan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Mei 2022 bakda Salat Isya. Acara dibuka oleh Pak Danuri. Kemudian sambutan dari Kepala Takmir Masjid An Nuur, Pak Sutarto.

Pak Danuri pandu acara
Pak Danuri pandu acara

“Pertemuan ini inisiatif dari Pak Haji Iskandar, dan Takmir Masjid menjembatani untuk mengundang para hadirin,” ungkap Pak Tarto.

Pada kesempatan ini, beliau mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak sehingga pembangunan di Sidowayah terutama untuk kemakmuran masjid bisa terlaksana dengan sangat baik.

Sambutan Pak Sutarto
Sambutan Pak Sutarto

Selanjutnya, Pak Haji Tohari, tokoh sepuh yang diajak Pak Haji Iskandar menjenguk Sidowayah, menyampaikan cerita tentang awal mula pendirian masjid dan madrasah. Pada tahun 1960, Tohari muda menemui Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukoharjo menyatakan keinginan mendirikan madrasah tapi tak punya modal. Minta bantuan didirikan 4 lokal atau kelas, dengan bahan kayu jati dan disetujui. Para tukang dari Klampok dan Candi ikut membantu tanpa bayaran hingga jadi madrasah.

Pak Tohari bercerita
Pak Tohari bercerita awal pendirian masjid dan madarasah

Kemudian pada tahun 1962 terbentuk wadah yang diberi nama PPM (panitia pendirian masjid dan madrasah). Banyak yang membantu saat itu, seperti Pak Dimyati, Pak Sururi, Pak Sadali, dan masih banyak tak bisa disebut semua.

Awalnya masjid dibangun dari bahan kayu rumah warga yang diserahkan untuk dijadikan bangunan masjid. Hingga suatu saat masjid itu ambruk. “Ketika itu, pas hari raya dapat dana berhasil membeli 2 kubik kayu jati untuk memulai membangun ulang masjid,” kenang beliau. “Ketika itu, PPM dalam menghimpun dana di kota digerakkan oleh Pak Iskandar dan Pak Sabar (almarhum, red.).”

Kerja sama yang kompak seluruh warga akhirnya bisa membangun masjid.“Saya berterima kasih pada generasi penerus yang berhasil meneruskan pembangunan masjid dan madrasah hingga semegah sekarang ini. Teruslah untuk ditingkatkan lagi,” pinta beliau.

Selanjutnya, Pak Haji Iskandar menceritakan tentang LPD yang terbentuk pada tahun 1993. “Dulu dengan segala keterbatasan, berhasil membangun jembatan, jalan, talud, masjid, dan pembangunan lainnya di Sidowayah.”

Haji Iskandar
Haji Iskandar ceritakan tentang LPD

Pak Haji Iskandar mewacanakan kebangkitan lagi LPD agar bisa meneruskan pembangunan di Sidowayah. “Sekarang teknologi lebih memudahkan untuk menghimpun dana. Baik memudahkan komunikasi antara pengurus di kampung maupun di kota, juga kemudahan cara mengirim uang. Menghimpun dana bisa dilakukan kapan saja.”

Menurut beliau, butuh pengurus LPD yang kober dan bener. “Kober itu bersedia meluangkan waktu mengurus dan bener itu orangnya amanah,” kata beliau. “Di Sidowayah banyak yang mampu.”

Kemudian Pak Muh Ismail, Kepala Dusun Sidowayah, menyampaikan sambutan. “Saya mengucapkan terima kasih sebesarnya kepada para sesepuh Sidowayah atas perjuangan dari nol hingga mampu mewujudkan pembangunan di Sidowayah.”

Kadus Muh Ismail
Kadus Muh Ismail sampaikan sambutan

Pak Ismail juga merasakan bahwa LPD kian tahun makin kurang aktif. Beliau mengapresiasi maksud dari Pak Haji Iskandar untuk membangkitkan lagi LPD agar bisa lebih memajukan lagi kampung tercinta kita. “Tugas generasi muda adalah meneruskan perjuangan para pendahulu, mewujudkan cita-cita menjadikan Sidowayah sebagai dusun yang maju, jadi barometer bagi dukuh lain di sekitarnya,” harap beliau.

Pak Jumbadi
Pak Jumbadi laporkan kepasifan LPD Semarang

Informasi LPD Semarang memang tidak berjalan semenjak pasifnya kepengurusan terutama kaum muda. LPD Ujungpandang sebenarnya masih jalan, tapi sudah berubah menjadi paguyuban orang Jawa yang merantau di sana. Jadi tak lagi menjadi wadah khusus perantau Sidowayah. LPD Jakarta juga terhenti saat ini. Sementara LPD Sidowayah masih berjalan. Namun, sejauh ini hanya berupa penarikan dana tiap RT setahun sekali di akhir bulan suci Ramadan.

Malam ini belum bisa membentuk ketua dan pengurus harian. Imbauan untuk LPD tiap kota agar memperbarui kepengurusan sebagai titik awal pengaktifan kembali kegiatan. Semoga niat baik ini dinilai pahala oleh Allah Swt, dan pemikiran-pemikiran untuk memajukan kampung halaman bisa terwujud dengan rida dari-Nya.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822