NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Silaturahmi Takmir Masjid An Nuur Sidowayah dengan Haji Iskandar Bicarakan Masalah Umat

MEDIA ANNUUR─Silaturahmi Takmir Masjid An Nuur Sidowayah dengan Haji Iskandar Bicarakan Masalah Umat. Jumat, 6 Mei 2022, Pak Haji Iskandar mengundang beberapa tokoh masyarakat Sidowayah ke rumah beliau. Pertemuan dengan tujuan silaturahmi ini diselenggarakan usai Salat Isya. Hadir dalam pertemuan: Pak Sutarto, Pak Danuri, Pak Jumaroh, Pak Sukiran, Pak Sugiman, Pak Ratno, Pak Sidik Pramono, dan Pak Wakhid Syamsudin.

Acara dibuka oleh Pak Danuri. Pada kesempatan Syawal, beliau mengucapkan selamat hari raya dan memohon maaf jika ada kesalahan.

Selanjutnya, Pak Iskandar sebagai tuan rumah menyambut hadirin dan berterima kasih atas kehadiran para tokoh masyarakat. Beliau menyampaikan bahwa ada wacana pembayaran tanah pekarangan Pak Abdullah (keluarga Pak Munawir) yang lokasinya berada di dekat masjid.

Para tokoh masyarakat Sidowayah
Para tokoh masyarakat Sidowayah

Pak Iskandar menyampaikan keinginannya menghidupkan lagi LPD (Lembaga Pembangunan Desa) atau apapun istilahnya. Menurut beliau, sarana komunikasi sekarang lebih memudahkan. Transfer juga mudah di zaman sekarang ini.

“Baper misalnya, bisa lebih dimaksimalkan. Bikin anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang jelas dan transparan. Insyaallah akan mudah menghimpun dana untuk memajukan Sidowayah,” kata Pak Iskandar.

Pak Sutarto menanggapi wacana-wacana yang disampaikan Pak Iskandar. Beliau menyampaikan bahwa LPD di kampung masih berjalan di setiap RT. “Untuk yang di kota atau perantauan yang sudah kesulitan untuk menghidupkannya,” ungkap beliau. “Perantau kita tersebar di Jakarta, Semarang, dan Ujungpandang. Harus ada koordinasi yang dibentuk dalam kepengurusan.”

Menurut Pak Tarto, penggerak utama adalah di Jakarta. “Pak Haji Iskandar bisa menjadi motivator bagi para perantau di sana. Meski domisili berpencar, tapi lebih mudah untuk berkumpul.”

Di kampung, dana LPD dikelola oleh Takmir Masjid An Nuur dan penyalurannya menyesuaikan usulan-usulan dari warga yang diwakili rapat bersama ketua RT dan RW se-Sidowayah.

Pak Iskandar mengusulkan agar kepengurusan harian dibentuk di Sidowayah. Sementara di kota dibentuk koordinator wilayah (korwil). Jadi kelembagaan tetap ada di kampung. “Jika ada maksud dan tujuan lembaga yang jelas maka akan lebih meyakinkan,” kata beliau.

Berinfak itu sebenarnya mudah. “Tapi kalau tak ada penggerak ya tidak akan jalan,” kata beliau. “Harus dibentuk kesadaran bersama. Impian-impian bersama tentang kemajuan Sidowayah.”

Bersilaturahmi di rumah Haji Iskandar
Bersilaturahmi di rumah Haji Iskandar

Pak Sugiman dan Pak Sukiran menanggapi dengan mengenang masa merantau di Jakarta. Menurut mereka kesuksesan program pengumpulan dana LPD adalah adanya koordinator di setiap wilayah seperti dulu.

Dulu, pengurus membagikan celengan plastik untuk para donatur menyisihkan rezekinya berapa saja tanpa batasan minimal. Dan itu bisa diaplikasikan untuk zaman sekarang.

Pak Jumaroh berterima kasih atas wacana untuk menghidupkan lagi LPD. “Memang harus ada yang menggerakkan, seperti Pak Haji Iskandar ini,” kata beliau. Sebagai pengimbang, harus ada yang mengelola dananya. “Kita punya takmir masjid yang bisa mengelolanya. Ini luar biasa.”

Selanjutnya, Pak Danuri memberikan tanggapan. Menurut beliau, tindak lanjut untuk menghidupkan LPD tidak akan berjalan jika tidak ada pertemuan lintas provinsi. Termasuk harus hadir kepala dusun. “Di situ bisa dirembuk lebih detail karena yang akan diurus adalah dana masyarakat,” kata beliau.

Agar program bisa berjalan maka harus ada kejelasan kita mau memanfaatkan dana untuk apa. Kalau hanya mengumpulkan tanpa tujuan pemakaian tentu tak akan bisa jalan dengan optimal.

Berkaca pada awal pendirian LPD dulu, kita kan jelas mau membangun masjid. Maka dana begitu mudahnya dikumpulkan. Ternyata setelah masjid jadi dan sedemikian bagusnya, maka penggalian dana secara otomatis menurun karena tak ada program perencanaan tujuan pengumpulan dana lagi. Itulah pentingnya perencanaan yang jelas.

Pembicaraan terus berlanjut hingga akhirnya diambil sebuah kesepakatan bahwa akan diadakan pertemuan lanjutan besok malam (Sabtu malam) dengan mengundang perantau yang belum balik ke rantauan. Juga memastikan kehadiran dari Pak Abdullah yang berniat menjual pekarangan dekat masjid agar bisa lebih bermanfaat untuk umat.

Demikian sekilas pertemuan silaturahmi di rumah Pak Haji Iskandar. Semoga semua niat baik untuk memajukan kampung halaman tercinta Sidowayah diridai Allah Swt dan menjadi ladang pahala bagi semuanya.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822