MEDIA ANNUUR─Iringi Ibadah dengan Doa Agar Amalan Diterima Allah Swt. Setelah kita beribadah selama sebulan pada bulan suci Ramadan 1443 H, mari kita iringkan dengan doa agar diterima amal ibadah kita semua. Doa ini dicontohkan oleh Nabi Ibrahim As usai membangun Kakbah. Doanya sebagai berikut ini.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ رَبَّنَا وَا جْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَـكَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِنَاۤ اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ ۖ وَاَ رِنَا مَنَا سِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۚ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّا بُ الرَّحِيْمُ
Rabbanaa taqqabal minnaa innaka antas sami’ul ‘aliim. Rabbannaa waj’alna muslimaini laka wa min dzuriyyatinaa umatan muslimatan laka wa arinaa manasikanaa wa tub ‘alainaa innaka antat tawwabur rahiim.
“Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak-cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: Ayat 127-128)
Kita dianjurkan memanjatkan doa tersebut dengan tujuan agar amal perbuatan baik yang telah dikerjakan semata-mata karena Allah Swt. Dengan begitu maka bentuk perbuatan yang dilakukan tersebut diyakini pasti diterima Allah Swt.
Ustaz Sandi Rahman sampaikan taushiah |
Salah satu amalan yang kita lakukan di bulan Ramadan adalah membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an diturunkan oleh Allah Swt melalui perantara malaikat paling mulia yakni Jibril. Diturunkan kepada nabi paling mulia yakni Muhammad Saw. Diturunkan di kota mulia, yakni Mekah dan Medinah. Diturunkan di bulan mulia, yakni Ramadan.
Kertas yang digunakan untuk menuliskan Al-Qur'an pun menjadi mulia. Tak ada seorang muslim pun berani menginjak kertas yang dituliskan ayat Al-Qur'an di dalamnya. Itu artinya, Al-Qur'an adalah kemuliaan yang diturunkan Allah Swt sehingga membacanya akan mendatangkan kemuliaan.
Untuk itu, seyogianya amalan membaca Al-Qur'an kita lanjutkan meski Ramadan sudah berlalu. Kita harus berusaha tetap istikamah dalam ketaatan.
Jangan sampai mencerai-beraikan amal yang sudah disusun dengan baik. Ibarat benang yang sudah dipintal diurai lagi, seperti kata Al-Qur'an dalam Surat An-Nahl ayat 92:
وَلَا تَكُوْنُوْا كَا لَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَا ثًا ۗ
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai-berai kembali.” (QS. An-Nahl: Ayat 92)
Kita bisa mengusahakan tetap istikamah dalam ketaatan dengan meneruskan berpuasa, banyak puasa sunah bisa kita kerjakan. Kemudian tetap menghadiri majelis taklim sebagai lanjutan mendengarkan kultum tarawih.
Pengajian Ahad Pagi |
Sedekah adalah kebiasaan yang diajarkan saat Ramadan, bisa diteruskan setelahnya. Sedekah bisa dengan apa saja dan tak harus menunggu punya banyak harta.
Jaga istikamah dengan tak berhenti membaca Al-Qur'an dalam keseharian kita. Bisa menargetkan selesai 1 juz dalam sekian waktu. Dan jangan lupa untuk selalu mengunjungi masjid. Jangan sampai takmir masjid kehilangan jamaahnya.
Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige pada 22 Mei 2022 yang disampaikan oleh Ust. H. Sandi Rahman, S.Ag