MEDIA ANNUUR─Melatih Santri TPQ An Nuur Berani Tampil di Depan Umum. Selasa, 22 Februari 2022, sore hari saat kegiatan TPQ berlangsung. Santriwan-santriwati TPQ An Nuur Sidowayah berkumpul di serambi utara masjid. “Hari ini jadwalnya penampilan santri,” kata Pak Wakhid usai membuka pertemuan.
Santriwan tampil di depan temannya. |
Sebulan sekali, TPQ An Nuur memang menyelenggarakan program penampilan santri. “Siapa saja boleh unjuk kebolehan di depan teman-teman yang lain, ya,” begitu kata Pak Wakhid.
Santri dipersilakan untuk menampilkan apa yang dibisa. Boleh hafalan surat, hafalan hadis, baca puisi, kultum, atau melantunkan lagu islami. “Bebas, yang penting kalian berani maju tampil ke depan.”
Menyaksikan aksi temannya. |
Maka kemudian, bergantian para santri maju ke depan untuk menampilkan kemampuan diri. Pak Wakhid mempersilakan santri bergantian maju, putra dulu baru putri, lalu putra lagi kemudian putri.
Ada santri yang asal maju dan begitu melafalkan hafalan lupa, ada juga yang masih grogi sehingga bingung saat memegang microphone. Sebagian besar bisa tampil dengan baik.
Santriwati beraksi. |
Sebagai apresiasi, TPQ An Nuur Sidowayah mempersiapkan uang jajan untuk santri yang tampil. “Oh iya, pertemuan kemarin ada tantangan dari Pak Ibnu Ka'ab, ya? Masih ingat tantangannya apa?” bertanya Pak Wakhid di tengah acara.
Pak Ka'ab memang pernah menyampaikan tantangan untuk penampilan di bulan Februari 2022 ini. “Tantangannya adalah, barang siapa bisa tampil hafalan Asmaul Husna, maka akan dapat hadiah khusus dari Pak Ka'ab,” kata Pak Wakhid mengingatkan.
Akhirnya memang ada satu santri yang menjawab tantangan dari Pak Kepala TPQ An Nuur itu. Yakni santriwati kecil bernama Nabila putri Bu Yuni, Sigrojok. Dengan sukses ia melafalkan 99 nama Allah Swt yang dikenal dengan Asmaul Husna tersebut.
Berhubung Pak Ibnu Ka'ab izin tidak masuk TPQ hari ini, maka hadiah khusus diberikan oleh Bu Nurul, istri beliau. “Hadiahnya uang sepuluh ribu,” kata Pak Wakhid.
Di ujung acara, santri yang sudah berani maju tampil dikumpulkan untuk menerima hadiah uang jajan masing-masing Rp5.000, kecuali Nabila yang mendapat Rp10.000 dari Bu Nurul.
Uang jajan sebagai penyemangat. |
“Demikian penampiilan santri bulan ini kita cukupkan sekian. Untuk yang belum berani tampil, saya harap bulan depan tampil ya. Bebas mau menampilkan apa saja kok. Yang penting kalian berani maju ke depan,” kata Pak Wakhid saat menutup pertemuan.
Menerima hadiah uang jajan. |
Kemudian Pak Wakhid menyampaikan tantangan penampilan santri yang akan datang. “Bulan depan tantangannya adalah baca puisi. Silakan yang berani menjawab tantangan akan diberi hadiah spesial.”
Kegiatan kali ini diakhiri dengan hamdalah. Tujuan program penampilan santri memang untuk membiasakan mereka berani tampil maju ke depan umum.