NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Serunya Lomba Gambar dan Menyimak Cerita


Pada bulan Mei 2014 ada beberapa warna merah di kalender, di luar hari Ahad. Artinya sekolah libur.

Untuk mengisi hari libur tanggal merah, maka disusunlah rencana kegiatan di TPA An Nuur Sidowayah.

Salah satu hari liburnya adalah peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad Saw, tepatnya pada tanggal 27. Untuk mematangkan rencana kegiatan, maka agenda difokuskan pada tanggal merah di angka 29, tapi tetap diagendakan untuk peringatan Isra Miraj.

Lomba menggambar dan mewarnai

"Lombanya bukan lomba yang serius-serius, kok," kata Pak Kaab saat ditemui Media An Nuur beberapa hari sebelum acara, ketika rapat persiapannya.

Beliau menjelaskan, agendanya adalah perlombaan tapi lomba yang santai dan tidak memerlukan keahlian atau keilmuan berpikir. Lomba yang hampir seluruh santri bisa ikut dan berpeluang menjadi juara, yakni lomba menggambar dan lomba mewarnai.


Lomba ini terbagi menjadi 3 kategori, yakni lomba mewarnai untuk kelas TK sampai 1 MI, mewarnai kelas 2 sampai 3 MI, dan lomba menggambar untuk kelas 4 ke atas.

Lomba yang digelar Kamis pagi menjelang siang, dimulai sekitar pukul 9, berlangsung dengan tertib. Para santri sangat menikmati perlombaan yang diadakan.

Menyimak cerita

"Setelah santri menyelesaikan lomba akan kita lanjutkan dengan mendengarkan dongeng," kata Pak Kaab pula. "Pendongengnya kita undang khusus dari daerah Klaten. Siapakah dia? Nanti kita kenalan, saya juga belum kenal."

Pendongeng yang didatangkan ternyata terlambat hadir.

"Ada sedikit hambatan," kata Pak Kaab. "Rupanya beliau belum tahu daerah Weru. Malah tadi kesasar sampai Karangtengah. Saya akhirnya harus menjemput beliau. Akhirnya sampai juga di masjid kita...."

Ya, akhirnya pendongeng yang ditunggu datang. Pak Kaab lekas mempersilakannya untuk mengisi acara.

"Kenalan dulu, ya... panggil saja saya Bunda Qonita," pendongeng memulai. "Saya akan mengisahkan Cerita dari Surga...."



Bunda Qonita dengan gaya khasnya berhasil membawa suasana. Santri terlihat bersemangat mendengarkan cerita beliau.

Cerita mengalir dengan gaya melucunya. Tak lupa beliau menyelipkan hikmah dan nasehat di dalamnya.


Menjelang waktu Dhuhur, cerita Bunda Qonita berakhir meski banyak santri yang belum puas dan masih keasyikan ingin terus menikmatinya.

Acara kelar, santri cukup terhibur. (basayev)
Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822