NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Makna Isra Mi'raj


Kawan-kawan semua. Kali ini kita simak bersama-sama mengenai Isra’ Mi’raj. Isra’ Mi’raj itu adalah dua perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Isra’ Mir’raj itu tidak digabung menjadi satu peristiwa yang sama. Melainkan dua peristiwa yang berbeda.

Dimana Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Dengan menaiki kendaraan bernama buroq bersama malaikat Jibril.

Sedangkan Mi’raj adalah Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Nabi Muhammad mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Sidratul Muntaha secara harfiah berarti 'tumbuhan sidrah yang tak terlampaui', suatu perlambang batas yang tak seorang manusia atau makhluk lainnya bisa mengetahui lebih jauh lagi. Hanya Allah yang tahu hal-hal yang lebih jauh dari batas itu.

Nah, kita semua sudah tahu bukan, bahwa perintah untuk menunaikan salat lima waktu itu perintah langsung dari Allah. Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya dan mampu keuangannya.



Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di sela-sela kesibukan aktivitas kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap manusia.

Nah, sekarang kewajiban kita harus melaksanakan salat 5 waktu. Tidak boleh bolong. Dalam kondisi apapun. Ketika sakit kita harus tetap salat. Tidak bisa berdiri kita melakukannya dengan berbaring, atau duduk.

Yang  terakhir, mari kita semua senantiasa menjaga keistiqomahan kita dalam menjalankan salat lima waktu. Begitu juga dengan teman-teman yang belum melaksanakan. Kita belajar sama-sama. (adzkiya)
Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822