Teman, tahukah kalian, dulu Islam sangat terkenal dengan kemajuan ilmu pengetahuannya. Banyak sekali tokoh-tokoh muslim yang masyhur karena keilmuannya. Seperti Ibnu Sina dengan kedokteran dan filsafatnya, Ibnu Rusydi (Averous) dengan sastra, filsafat dan kedokterannya, Al Khawarizmy dengan teori Aljabar (Matematika) dan banyak tokoh yang lain.
Teman, tokoh Muslim seperti Ibnu Sina (Aviciena) misal, menerbitkan ratusan buku di bidang pemikiran (filsafat ) dan kedokteran serta di bidang yang lain yang sampai sekarang karangan-karangannya masih dipakai, terutama karangannya dalam bidang kedokteran yang diberi nama “As-Syifa” yang masih dijadikan rujukan utama dunia kedokteran barat sekalipun.
Kenapa beliau sampai begitu ahli dan menguasai banyak keilmuan agama dan keilmuan umum sampai begitu terkenal sampai sekarang, padahal beliau sudah meninggal sekitar 750-an tahun yang lalu? Jawabannya adalah karena beliau suka membaca buku dan menekuninya dengan rajin.
Ya, di usia mudanya dengan kemampuan ketabibannya, beliau menjadi salah satu perawat raja sehingga beliau punya kesempatan penuh untuk masuk ke perpustakaan kerajaan.
“Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya. Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu,” begitu salah satu ucapan beliau yang menjadi asal muasal beliau menguasai berbagai ilmu, seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.
Teman, sudah tahu kan bagaimana beliau menjadi begitu ahli? Ya, buku adalah jendela ilmu. Makanya, jauh-jauh hari tepatnya saat wahyu yang pertama turun, ayat yang pertama turun adalah "Iqro bismirobbikalladzi kholaq" yang berarti perintah untuk membaca.
Teman, masih ingat tidak di tempat kita dulu ada perpustakaan kecil? Yah, sebenarnya itu adalah kesempatan bagi kita untuk mengasah dan memulai agar kita punya hobi membaca selagi kita masih kecil. Nah, kalau kita sudah punya hobi membaca, insya Allah kita akan selalu dekat dengan buku, selalu menyempatkan membeli buku, yang tentunya akan menjadikan kita sebagai generasi yang berpengetahuan dan berkeilmuan luas.
Teman, tanpa membaca, tidak ada orang berpengetahuan. Tanpa membaca, tidak ada orang berilmu. Ya, membaca adalah keharusan, karena dengan membaca kita akan tahu. Teman, mari kita harumkan kembali Islam dengan menunjukkkan bahwa kita juga bisa menjadi tokoh-tokoh dunia yang terkenal dan hebat dengan memperluas pengetahuan dan keilmuan kita dengan mulai hobi dan senang membaca sedari kita kecil. Kita biasakan membeli buku dari pada membeli makanan dan barang lain. Kita tunjukkan bahwa kita generasi yang suka membaca. (kaabisme)
Share This Article :