Sebagai Muslim, sudah seharusnya kita mencintai Al Quran. Al Quran adalah kitab suci yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk dijadikan pedoman bagi umat Islam dalam menjalani hidup di dunia dan menyiapkan bekal untuk kehidupan kelak di akhirat.
Salah satu cara mencintai Al Quran adalah dengan menggemari membacanya. Hal inilah yang melandasi kegiatan mengaji AlQuran di masjid An Nuur dalam wadah Taman Pendidikan Al Quran atau TPA.
Selain adanya Tadarus bakda shalat Maghrib yang sudah berjalan sejauh ini, mulailah ada penambahan agenda untuk para santri khususnya yang sudah diwisuda beberapa bulan yang lalu, yakni pelatihan Muri-Q.
Dibimbing langsung oleh Kepala TPA, Pak Ibnu Ka'ab, S.Pd.I, pelatihan Muri-Q dilaksanakan bakda Maghrib sampai waktu Isya' setiap malam Selasa dan malam Kamis diikuti seluruh Santri Wisuda.
"Saya berharap agar santri terbiasa baca Al Quran," ungkap Pak Ka'ab. "Juga terbiasa memakmurkan masjid," harapnya.
Adapun Muri-Q sendiri adalah sebuah metode pelantunan bacaan Quran atau kepanjangannya Murottal Irama Quran. Merupakan metode praktis membaca dan melagukan bacaan Al Quran sesuai ilmu Tajwid dengan tahsin yang benar.
Membaca ayat-ayat Al Quran terasa lebih indah dan menyentuh jika dilagukan dengan irama yang indah pula. Atas dasar tersebut, Ustadz M. Dzikron Al-Hafidz rahimahullah (Pendiri Pondok Pesantren Tahfidz Ibadurrahman, Surakarta), membuat sebuah terobosan pembelajaran membaca Al Quran dengan irama yang kemudian dinamakan Muri-Q (Murottal Irama Quran).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadits lain dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maksud hadits ini adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhroj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid.
"Muri-Q merupakan usaha menumbuhkan jiwa kaum muslimin agar gemar dan cinta membaca Al Quran. Metode ini sangat cocok untuk digunakan di lembaga pendidikan, TPA/TPQ, hingga di kalangan umum. Metode Muri-Q bisa diterapkan untuk anak-anak, remaja, maupun orang tua yang ingin belajar membaca Al Quran dengan benar dan indah. Lebih mudah, praktis, dan efektif," papar Pak Ka'ab pula.
Mempelajari MURI-Q sangatlah mudah. Cukup dengan melihat buku yang di dalamnya terdapat contoh-contoh bacaan dari yang mudah sampai yang sulit.
"Saya belum ahli benar, tapi saya menjadikan agenda pelatihan bersama santri ini untuk belajar bersama," kata Pak Ka'ab merendah.
Para Santri Wisuda juga terlihat antusias selalu berangkat mengikuti kegiatan ini sesuai jadwal.
Dengan Muri-Q semoga makin bertambah kecintaan kita pada kitab suci ini. Semangat kebersamaan membaca Al Quran yang tumbuh semoga menjadi kebiasaan sehari-hari, hingga terbentuklah pribadi-pribadi Qurani. Amin. (basayev)
Share This Article :