Hari Ahad, tanggal 9 Februari, TPA An Nuur membawa para santri yang sudah diwisuda untuk mengadakan tadzabur alam ke taman wisata Jurug.
"Ini memenuhi janji saya. Saya dulu pasca wisuda anak-anak sempat menjanjikan akan mengajak piknik. Setelah berulang kali gagal berangkat karena benturan waktu dengan kesibukan, barulah hari ini berhasil memenuhi janji saya itu," kata Pak Kaab ketika dijumpai Media An Nuur di sela persiapan berangkat wisata.
Start dari masjid, berangkat pukul setengah 8 dengan menyewa 1 bus. Yang ikut, anggota wisuda 21 santri, serta 8 orang ustadz dan ustadzah. Perjalanan sempat lambat karena jalanan macet di sekitar Sukoharjo karena ada acara jalan santai yang diadakan salah satu partai plitik peserta pemilu. Sekitar jam 9, akhirnya sampailah rombongan di tempat tujuan.
Ketika semua turun, terlihat beberapa santri yang mabuk kendaraan, sehingga sebelum masuk ke lokasi wisata mereka istirahat sejenak.
"Untuk mempermudah koordinasi, saya membagi kelompok menurut jumlah pendamping. Setiap ustadz atau ustadzah pendamping dibebani 3 santri," menjelaskan Pak Kaab.
Setelah itu rombongan memasuki lokasi dengan tiket sebesar 10.000 per orang. Pak Kaab berhasil melobi petugas loket hingga mendapat diskon. "Lumayan buat ganti uang masuk para pendamping" kata beliau.
Para santri diawasi para pendamping masing-masing, lekas menuju kandang-kandang hewan yang ingin mereka saksikan lebih dekat. Ada yang melihat burung beo, burung merak, elang garuda dan lainnya.
Selain bisa melihat langsung binatang-binatang itu, para santri juga dimanjakan dengan permainan-permainan yang ada.
"Anak-anak terlihat senang. Mereka langsung menyerbu ke wahana yang ada, di antaranya komedi putar, kereta mini, mandi bola, memancing ikan dan lainnya," kata Pak Kaab.
Memang jelas sekali para santri cukup puas. Ketika Media An Nuur mencoba mewawancarai mereka para santri ini langsung berceloteh menyatakan rasa riangnya.
"Saya senang sekali. Apalagi ketika naik perahu bebek secara bergantian. Pokoknya asyik!" celoteh Nanda, salah satu santri yang terlihat paling ceriwis.
"Alhamdulillah bisa naik unta, pengalaman mengesankan," sahut santri lainnya, Astrid.
"Apalagi pas naik gajah, walau antri saya puas," Intan Ayu ikut memberikan kesannya.
Waktu sudah siang, Dhuhur rombongan kembali naik bus untuk pulang. Melelahkan tapi menyenangkan. (adzkiya/basayev)
Share This Article :