Masjid An Nuur terlihat ceria. Beberapa saat setelah jamaah Isya selesai, terlihat beberapa orangtua masih duduk-duduk di dalam masjid. Mereka menunggu bapak-bapak dan ibu-ibu yang lainnya yang akan mengikuti kegiatan belajar membaca Alquran.
"Malam Senin dan malam Selasa, ba'da shalat Isya, di masjid An Nuur diselenggarakan kajian untuk bapak-bapak dan ibu-ibu. Istilahnya TPA untuk lansia (lanjut usia, red.)," Bapak Diyono, ketua RT 01 RW 06 menjelaskan kepada Media An Nuur di sela persiapan menggelar tikar tambahan untuk kajian.
Memang benar, sudah beberapa bulan belakangan ini, masjid An Nuur menyelenggarakan kegiatan belajar membaca Alquran untuk ibu-ibu dan bapak-bapak.
"Metode yang kita pakai adalah metode praktis Tsaqifa yang sudah teruji di beberapa tempat dan sedang dikembangkan khususnya oleh Dewan Da'wah," menjelaskan Ustad Yuli Fajar, salah satu pelopor penyelenggaraan TPA lansia ini. "Semoga tahun depan kita bisa mewisuda orang tua, sebagaimana wisuda santri TPA yang kita laksanakan tahun ini."
Metode Tsaqifa yang langsung dipandu ustadz dari Pondok Pesantren Quryatul Quran Jatingarang (Watukelir) ini memang cukup menarik dan berhasil mengambil hati para orang tua yang berkeinginan bisa baca Alquran. Apalagi metode ini diklaim bisa mempermudah dan mempercepat seseorang untuk bisa membaca kitab suci.
"Selain itu juga menyenangkan," kata Ibu Hartini, salah satu warga dari RT 02 RW 06 yang rutin datang mengikuti TPA. "Huruf-huruf Arab (hijjaiyah, red.) dikenalkan dengan bentuk-bentuk yang kita kenal tiap hari seperti mangkok, tokolan (kecambah, red.) dan sebagainya."
Hal ini juga diamini oleh Bu Sukinem, warga RT 02 RW 06 juga yang selalu datang bersama Ibu Hartini. "Yang juga gampang diingat adalah menghafal nama huruf yang disingkat Namasaya Malarosa dan seterusnya."
Tapi ada juga beberapa ibu-ibu yang agak minder berangkat, seperti Ibu Ngatinem dari RT 01 RW 06, "Saya takut kalau disuruh baca, padahal saya tidak bisa."
Namun walaupun begitu, walau sempat down ketika awal-awalnya, namun Bu Ngatinem tampaknya juga sangat antusias mengikutinya. "Sedikit-sedikit sudah mulai bisa baca nama hurufnya," kata beliau.
Kegiatan TPA lansia ini benar-benar memberi warna baru dalam kegiatan keislaman di masjid An Nuur. "Saya senang dengan kegiatan ini," komentar Ustad Aris Wibowo, salah satu pengampu TPA anak-anak. "Kami dulu berencana mengajari bapak-bapak dan ibu-ibu kami untuk bisa baca Quran, tapi selalu terbentur waktu dan keadaan. Alhamdulillah berkat upaya serius dari takmir yang dilakukan oleh Ustad Yuli Fajar, akhirnya kesampaian juga An Nuur punya TPA khusus orang tua."
TPA ini memang banyak peminatnya. Kesungguhan para pengajar (Ustad Qosim dan Ustad Agus) dari Ponpes Quryatul Quran pun terlihat sangat membara. Tak kenal cuaca, meski musim hujan mulai tiba, beliau-beliau tetap istiqamah dengan dakwahnya.
Semoga TPA lansia terus berjalan sampai seluruh orang tua di Sidowayah dan sekitarnya bisa membaca Alquran. Amin ya robbal alamin. (basayev)
Share This Article :